Kolaborasi Sosial untuk Anak Luar Batang

Rrauma healing bagi anak-anak Luar Batang, Jakarta Utara, pada 15 April 2016. (Bunga Padma Putri)

dakwatuna.com – Segerombolan warga masih terlihat terpaku menatap setiap puing bangunan tempat mereka hidup kini telah bercampur dengan tanah. Para pria dewasa, atas nama kepala keluarga, masih terlihat berusaha bicara, entah apa,  dengan petugas berseragam walau nyatanya hal itu tidak akan membuat rumah mereka bangun lagi. Sedang para ibu dengan wajah yang terlihat lelah menahan pasrah, bahkan beberapanya dengan menggendong balita turut pula hadir menyaksikan alat berat yang telah sempurna menghancurkan tempat tinggal mereka. Serta yang tidak paling mengerti apa-apa, lugu, dengan tatapan sangat bingung, Anak-anak mencoba meraba-raba setiap bata dan balok kayu yang tampak berantakan.

Senin, 11 April 2016, memang jadi hari bersejarah bagi warga luar batang, mereka digusur. Dengan alasan menangkal air pasang laut, banjir rob, sebanyak 500 rumah warga ditertibkan oleh Pemprov DKI Jakarta. Para warga yang menolak direlokasi ke rumah susun yang menurut mereka jauh dari tempat mereka mencari nafkah nekat berteduh dan berlindung, bahkan tertidur, di atas perahu dengan kondisi yang jauh dari layak, perahu tempat mereka biasa mencari ikan untuk kemudian mereka jual. Mereka bingung, karena nasib seolah jadi sulit pidah ke rusun mereka rasa bukan jadi solusi karena biaya yang harus mereka keluarkan untuk sewa tidak bisa dibilang murah.

Melihat kondisi 4000 jiwa warga yang terlantar akibat penggusuran ini, terutama anak-anak, para santri dan santriwati dari Yayasan Indonesia datang langsung melihat, merasakan dan menyelenggarakan kegiatan trauma healing bagi anak-anak Luar Batang, Jakarta Utara, pada 15 April 2016 lalu.

Berkolaborasi bersama Gerakan Sedekah Rombongan dan Forum Zakat (FOZ) wilayah Jakarta Raya, tiga lembaga sosial ini bersatu untuk mengembalikan pulusan senyum anak Luar Batang. Anak – anak korban penggusuran diajak bermain, dan bersenang-senang membuat mereka lupa dengan rubuhnya rumah mereka, walau mungkin hanya sebentar. Selain kegiatan bersama anak-anak, para relawan juga memberikan bantuan logistik kepada warga yang menjadi korban penggusuran.

“Kegiatan ini untuk anak – anak yang rumahnya digusur, bertujuan menghibur dari apa yang menimpa kepada mereka beberapa hari ini. Yayasan Indonesia Tangguh bersama Gerakan Sedekah Rombongan dan FOZ menyampaikan amanah dri donatur untuk memberikan bantuan logistik kepada warga yang menjadi korban penggusuran.” Kata Agus Budiyanto Direktur  Yayasan Indonesia Tangguh. (dakwatuna.com/hdn)

Mahasiswi Politeknik Negeri Jakarta.
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...