Topic
Home / Berita / Silaturahim / PKPU Peduli Sambangi Dusun di Pelosok Sulawesi Selatan

PKPU Peduli Sambangi Dusun di Pelosok Sulawesi Selatan

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Tim PKPU mendatangi Dusun Cindakko terletak di atas puncak pegunungan yang berbatasan dengan gunung Bawakaraeng, Sabtu (9/4/2016).  (Nurhayani/Putri/PKPU)
Tim PKPU mendatangi Dusun Cindakko terletak di atas puncak pegunungan yang berbatasan dengan gunung Bawakaraeng, Sabtu (9/4/2016). (Nurhayani/Putri/PKPU)

dakwatuna.com – Makassar.  Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU Cabang Makassar melakukan rangkaian program Kesehatan dan Pendidikan selama dua hari berturut-turut yaitu hari Sabtu-Minggu, (9-10/4/2016). Kegiatan tersebut merupakan inisiasi dan bentuk kepedulian terhadap masyarakat pelosok di Sulawesi Selatan tepatnya di Dusun Cindakko, Desa Bontosomba, Kecamatan Tompo Bulu, Kabupaten Maros.

Dusun Cindakko terletak di atas puncak pegunungan yang berbatasan dengan gunung Bawakaraeng dan dihuni oleh sekitar 150 Kepala Keluarga. Dusun ini memiliki akses yang sangat sulit di tempuh dengan kendaraan. Sehingga Tim PKPU melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki hingga ke Desa Bontosomba karena harus melewati jalur pegunungan dan bebatuan yang terjal. Untuk sampai ke lokasi ini dibutuhkan sekitar 7-8 jam perjalanan dari kota Makassar.

Nawir, selaku ketua RT mengungkapkan bahwa sebagian besar warganya buta huruf. “Hampir 98% masyarakat disini buta huruf”, ungkapnya.

Untuk bisa sampai ke sekolah, para siswa harus menempuh perjalanan selama satu jam dengan berjalan kaki. Sekolah yang dimaksud pun adalah rumah warga yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Hal tersebut dikarenakan dusun ini belum memiliki gedung sekolah permanen sehingga harus menumpang di rumah warga untuk kegiatan belajar mengajarnya.

Tim dari PKPU sempat kewalahan pada saat  berkesempatan menjadi guru pengganti selama dua hari, disebabkan anak – anak disini hanya menggunakan bahasa daerah dan tidak mengerti bahasa Indonesia.

Dari segi kesehatan, Sanitasi dan BAB dilakukan secara sembarangan di saluran air ataupun sungai karena warga tidak memiliki Jamban. Ketika ada warga yang sakit dan harus dibawa ke puskesmas maka warga harus menempuh perjalanan yang cukup jauh dengan menggunakan alat pakpahan sarung dan bambu yang dibuat sedemikian rupa seperti tandu seadanya.

Disisi lain, Masjid sebagai tempat peribadatan warga kondisinya juga sangat menyedihkan. Dindingnya hampir lapuk, air masuk setiap musim hujan tiba dan ditambah tidak adanya listrik ketika malam hari.

“Tempat ini begitu memprihatinkan karena warga setempat jauh dari akses pendidikan, tidak ada listrik dan pelayanan kesehatan. Inilah yang menginisiasi Tim PKPU menerjunkan Program Layanan Pemeriksaan Kesehatan Gratis dan Pembagian buku sekolah ke anak-anak.” Ungkap Hamka, salah seorang anggota Tim PKPU.

Terlihat senyum merekah dari wajah anak – anak saat menerima buku sekolah dari PKPU. Terlihat jelas kemauan, semangat, dan motivasi yang tinggi untuk terus belajar. Warga setempat pun terlihat sangat senang dan antusias atas kehadiran Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis dari Tim PKPU Makassar. (Nurhayani/Putri/PKPU/sbb/dakwatuna)

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lihat Juga

Sinabung Meletus, PKPU Human Initiative Terjunkan Tim Rescue

Figure
Organization