Topic
Home / Pemuda / Pengetahuan / Menyambut Gerhana Matahari dengan Berpikir dan Dzikir

Menyambut Gerhana Matahari dengan Berpikir dan Dzikir

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Simulasi gerhana matahari total dari software Stellarium.
Simulasi gerhana matahari total dari software Stellarium.

dakwatuna.com – Gerhana matahari adalah fenomena astronomi yang terjadi saat terhalangnya cahaya matahari oleh bulan sehingga tidak semuanya sampai ke bumi. Di dalam Alquran, terdapat 42 ayat yang menyebutkan matahari dan 1 surat yang bernama Asy-syams (matahari). Penyebutan ini merupakan petunjuk dari Allah SWT akan pentingnya matahari yang merupakan salah satu tanda kekuasaanNya. Allah SWT berfirman:

“Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami(nya)” (QS: An-Nahl: 12)

”Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah kalian sujud (menyembah) matahari maupun bulan, tapi bersujudlah kepada Allah yang menciptakannya, jika memang kalian beribadah hanya kepada-Nya.” (QS: Fushshilat: 37)

Dalam Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa Allah SWT mengingatkan hambaNya tentang bagaimana keteraturan waktu, matahari, dan bulan sebagai bukti-bukti kekuasaanNya yang nyata bagi mereka yang mau memikirkan dan memahami bukti-bukti tersebut. Inilah perintah untuk berpikir. Kemudian, jika kita melihat tanda kekuasaanNya, ingatlah bahwa itu semua tidak lepas dari kendaliNya. Sehingga hanya Dia-lah yang patut kita sembah dan kita puji saat melihat keindahan ciptaanNya. Inilah perintah untuk berdzikir.

Gerhana matahari pernah terjadi di zaman Rasulullah SAW di hari yang sama dengan wafatnya putra beliau, Ibrahim. Saat itu, banyak yang mengira bahwa gerhana tersebut berkaitan dengan wafatnya putra Rasulullah SAW. Rasulullah SAW pun mengajarkan amalan-amalan yang dianjurkan saat terjadinya gerhana dan meluruskan pandangan masyarakat bahwa gerhana tidak berhubungan dengan kelahiran ataupun kematian seseorang

Dari Abdullah bin Amru berkata, “Tatkala terjadi gerhana matahari pada masa Nabi SAW, orang-orang diserukan untuk shalat “As-shalatu jamiah”. Nabi melakukan 2 ruku’ dalam satu rakaat kemudian berdiri dan kembali melakukan 2 ruku’ untuk rakaat yang kedua. Kemudian matahari kembali nampak. Aisyah ra berkata,”Belum pernah aku sujud dan ruku’ yang lebih panjang dari ini. (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari Aisyah r.a. bahwa Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya Matahari dan Bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kekuasaan Allah. Terjadinya gerhana Matahari atau Bulan itu bukanlah disebabkan adanya hidup atau matinya seseorang. Maka jikalau kamu melihatnya, berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, bersedekahlah serta bershalatlah.” (HR Bukhari Muslim)

Ada 4 sunnah yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, yaitu berdoa, bertakbir, bersedekah, dan shalat. Mayoritas ulama sepakat bahwa hukum sholat gerhana adalah sunnah muakkadah. Abu Musa Al-Asy’ari menceritakan bahwa Rasulullah SAW sampai terihat takut dan khawatir karena gerhana adalah salah satu tanda kiamat atau bisa jadi bagian dari kiamat. Sehingga, beliau langsung mendatangi masjid untuk melaksanakan shalat gerhana. Shalat ini terdiri dari 2 rakaat dengan 2 ruku’ di tiap rakaatnya. Apa hikmahnya? Salah satunya adalah jika 1 ruku’ membentuk sudut 90o, maka 2 ruku’ dalam 1 rakaat itu 180 o (garis lurus). Ini seolah menjelaskan bahwa pada saat gerhana posisi matahari, bulan, dan bumi sejajar (seperti garis lurus). Wallahu a’lam bisshawab.

Pada tanggal 9 Maret 2016 nanti, Indonesia berkesempatan untuk menyaksikan fenomena Gerhana Matahari Total (GMT). Sungguh merupakan nikmat dapat menyaksikan langsung tanda kekuasaanNya ini setelah sebelumnya pernah terjadi pada tahun 1988. Beberapa wilayah yang dapat menyaksikan GMT adalah: Palembang, Bangka Belitung, Palangkaraya, Balikpapan, Palu, dan Ternate. Selengkapnya bisa dilihat dari peta dibawah ini.

Wilayah Indonesia yang akan dilintasi gerhana matahari total tanggal 9 Maret 2016. (LangitSelatan)
Wilayah Indonesia yang akan dilintasi gerhana matahari total tanggal 9 Maret 2016. (LangitSelatan)

Apa yang unik dengan GMT kali ini? Ya, hanya negara Indonesia saja yang dapat menyaksikan fenomena ini. Untuk wilayah yang berada di luar jalur totalitas gerhana pun masih bisa menyaksikan gerhana matahari sebagian. Maka tak heran jika banyak astronom professional maupun amatir datang ke Indonesia untuk bisa memenuhi rasa ingin tahu mereka di fenomena ini. Jika mereka yang non-muslim terus berupaya untuk berpikir, lantas bagaimana dengan kita yang muslim dan memang diperintahkan untuk berpikir? Selain itu, gerhana kali ini terjadi di pagi hari. Jika kita membaca ayat-ayat yang berhubungan dengan waktu pagi, kebanyakan ayat-ayat tersebut berisi perintah untuk berdzikir. Misalnya pada 2 ayat berikut:

“Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang” (QS Al-Ahzab: 42)

“Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai”(QS Al-A’raaf: 205)

Saudaraku, Gerhana adalah salah satu tanda kiamat. Bisa saja Allah SWT mentaqdirkan gerhana ini terjadi di Indonesia karena sudah banyak dari kita yang lupa dengan sunnah-sunnah ini dan lupa untuk memikirkan ciptaanNya. Karena itu, mari bersiap diri! Kita sambut GMT 2016 dengan berpikir dan dzikir! (dakwatuna.com/hdn)

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Penulis adalah sarjana matematika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang juga mahasiswa Akademi Qur�an Depok. Penulis merupakan alumni Club Astronomi Santri Assalaam (CASA) Solo dan saat ini menjadi anggota Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ). Ketertarikannya dengan bidang sains membuatnya bercita-cita ingin menjadi ilmuwan muslim seperti Alkhawarizmi. Penulis berharap dengan ilmu pengetahuan ia dapat mengajak orang lain pada kebaikan.

Lihat Juga

Ingat Allah Hatimu Akan Tenang

Figure
Organization