Topic
Home / Berita / Nasional / JPRMI Menolak Masjid Dikaitkan dengan Terorisme Dan Radikalisme

JPRMI Menolak Masjid Dikaitkan dengan Terorisme Dan Radikalisme

Salahsatu program JPRMI, gerakan 'Ayo Kemasjid'. (JPRMI)
Salahsatu program JPRMI, gerakan ‘Ayo Kemasjid’. (JPRMI)

dakwatuna.com  –  Bandung  Menanggapi tuduhan sebagian kalangan yang menuduh masjid sebagai akar radikalisme akhir-akhir ini, JPRMI (Jaringan Pemuda & Remaja Masjid Indonesia) dengan tegas menolak tuduhan tersebut.

Di temui di sela-sela persiapan Mukernas JPRMI yang akan dilaksanakan tanggal 26-68 Februari di Bandung, Juni Supriyanto selaku Sekretaris Jendral JPRMI mengatakan sebagai lembaga resmi kepemudaan berbasis masjid, JPRMI menolak dikaitkannya masjid dengan aksi terorisme.

Menurut Juni, masjid adalah adalah tempat ibadah, organisasi resmi, legal dan terbuka untuk umum. Sebaliknya organisasi teroris tidak mungkin melegalkan dirinya atau bahkan membuka diri baik pergerakan maupun cara rekrutmen anggotanya.

“Kegiatan terorisme selalu dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan tidak mungkin secara terang-terangan. Sementara kegiatan di masjid selalu terbuka bahkan sering diumumkan. Dari sini saja udah kelihatan beda” jelasnya.

Namun begitu Juni tidak menampik jika ada kemungkinan orang yang sekilas terlihat datang ke masjid kemudian menjadi pelaku aksi radikalisme.

“Masjid ini kan sifatnya terbuka, siapa saja boleh masuk. jadi tidak bisa menutup kemungkinan kalo ada oknum pribadi yang terlibat aksi radikalisme.”

Juni menambahkan jangan sampai karena satu dua orang oknum, kemudian men-generalisir bahwa masjid sebagai tempat kumpul pendukung radikalisme.

“Menurut prediksi kami, penyusupan oknum-oknum tersebut bisa terjadi diberbagai segmen, bukan hanya di masjid” pungkasnya. (sbb/dakwatuna)

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lahir dan besar di Jakarta, Ayah dari 5 orang Anak yang hobi Membaca dan Olah Raga. Setelah berpetualang di dunia kerja, panggilan jiwa membawanya menekuni dunia membaca dan menulis.

Lihat Juga

Seminar Nasional Kemasjidan, Masjid di Era Milenial

Figure
Organization