Topic
Home / Narasi Islam / Ekonomi / Sukuk Ritel Sebagai Investasi Masa Depan

Sukuk Ritel Sebagai Investasi Masa Depan

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Surat Berharga Syariah Negara (SUKUK) - Inet
Surat Berharga Syariah Negara (SUKUK) – Inet

dakwatuna.com – Saat ini perkembangan ekonomi Indonesia sedang terpuruk di sektor keuangan. Direktur Eksekutif Mandiri Institute, Destry Damayanti mengatakan permasalahan yang dihadapi sekarang dibandingkan kondisi pada 2008 dan 2009 sangat berbeda karena kondisi perekonomian saat ini justru lebih kompleks.

Namun di sisi lain, Indonesia memiliki potensi ekonomi yang besar. Potensi yang mulai menjadi perhatian dunia internasional. Perdana Menteri Inggris, David Cameron mengatakan Indonesia memiliki potensi ekonomi yang besar dalam meningkatkan kerjasama perdagangan serta investasi. Sebab kata dia, Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas dengan populasi penduduk yang besar.

Sukuk Ritel adalah salah satu instrument sukuk negara. Sasaran sukuk ritel ini ditujukan bagi individu WNI (mendukung financial inclusion). Kemudian, tenornya tidak terlalu lama yaitu 3 – 3,5 tahun. Sukuk ritel ini diterbitkan melalui Bookbuilding. Menariknya, minimum pembelian dari sukuk ritel ini adalah Rp5 juta dan berlaku kelipatannya, serta maksimum Rp5 miliar. Dari sukuk ini kita akan mendapatkan imbalan setiap bulan dari pendapatan yang dihasilkan oleh underlying assets.

Perkembangan sukuk saat ini sangatlah pesat. Hasil survey dari Islamic Finance Service Malaysia (ISFM), pasar obligasi syariah dunia tahun 2005 mengalami pertumbuhan hingga 300 %. Hasil ini didasarkan pada kenyataan pasar sebagai berikut :

  • Outstanding obligasi syariah di Malaysia yang pada akhir tahun 2004 telah berhasil mencapai US$ 6,7 milyar;
  • Kenyataan dari penjualan obligasi pemerintah Pakistan pada bulan Januari 2005 yang mencapai US$ 600 juta dan oversubcribed (kelebihan permintaan) dua kali lipat atau US$ 1,2 milyar;
  • Pada tahun 2005, IDB mengeluarkan obligasi syariah sebesar US$ 500 juta;
  • Penjualan obligasi syariah di Bahrain sebesar U$ 152,2 juta;
  • Penjualan obligasi syariah oleh dua underwriter global ternama seperti CitiGroup dan HSBC Bank, pada kuartal pertama telah mencapai US$ 600 juta.

Saat ini sukuk sedang berkembang pesat di Indonesia. Menurut data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kementerian Keuangan RI tercatat total Penerbitan SBSN 2008-13 Jan 2016 sebesar Rp 390,82 triliun dan Total Outstanding SBSN sebesar Rp 297,49 triliun.

Melihat pesatnya perkembangan sukuk di berbagai dunia. Ini menjadi kesempatan besar bagi kita untuk bisa memilikinya. Karena ketika membeli sukuk, maka kita akan mendapatkan kupon bagi hasil/fee/margin yang akan dikembalikan lagi saat jatuh tempo. (dakwatuna.com/hdn)

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Hamba Allah yang sedang belajar istiqomah dalam ketaatan.

Lihat Juga

Volume Investasi Asing di Turki Tahun 2018 Capai US$13,1 Miliar

Figure
Organization