Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Sepasang Sepatu Biru

Sepasang Sepatu Biru

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (sepatubordir0.wordpress.com)
Ilustrasi. (sepatubordir0.wordpress.com)

dakwatuna.com – “Pakeeet…” seru kurir salah satu agen jasa pengiriman barang dengan setengah berteriak memanggil sang pemilik rumah.

Muncullah seorang ibu, membuka daun pintu, “Untuk siapa pak?”

“Paket untuk Nona, Bu. Silakan tanda tangan di sini, Bu” ucap sang kurir sambil menunjuk kertas tempat sang ibu paruh baya itu harus tanda tangan.

“Oh iyah, terima kasih”

Ibu paruh baya itu tampak memandangi paket itu dengan mata berkaca-kaca, sekilas melihat-lihat isi kotak dari luar, kemudian masuk kembali ke dalam rumah.

“Siapa pengirimnya ya? Kok nggak ada nama pengirimnya. Apa isinya ya?” tanya sang ibu duduk di meja makan, masih melihat-lihat kotak yang masih terbalut rapi nuansa bunga-bunga.

“Kayak ada suara orang nganter paket tadi, Bu?” tanya sang suami dari lantai 2 sambil menuruni tangga, kemudian menyusul duduk di depan sang ibu.

“Iya pak, barusan ada kurir yang nganter ini, katanya buat Nona” suara sang ibu paruh baya mulai melemah. Matanya tertunduk sedih, ia mulai menangis.“

“Apa pengirimnya tidak tahu kalau…anak semata wayang kita sudah meninggal seminggu yang lalu setelah berjuang melawan sakitnya…” laki-laki beruban yang duduk di depannya itu tak sanggup menyelesaikan kalimatnya. Air matanya menetes tak tertahankan.

“Yah, jangan-jangan ini bom, kenapa tidak ada nama pengirimnya”

“Ibu ini jangan terlalu parno deh, anak kita kan anak yang baik, ayah yakin mungkin ini dari salah satu temannya…coba kita buka, apa isinya.” jawab sang laki-laki, mencoba tegar.

Sang ibu dengan cekatan membuka bungkus bunga-bunga tersebut dan memeriksa isi dari kotak paket itu.

“Sepasang sepatu biru, Yah. Ada surat juga di dalamnya, aku bacakan ya”.

Teruntuk Kak Nona, Murabbiyah terbaikku, aku menemukan sepatu cantik ukuran 38 dengan warna kesukaanmu ini ketika aku sedang berseluncur di internet mencari hadiah untukmu, karena aku ingat sepuluh hari lagi kakak ulang tahun. Terima kasih telah memperkenalkanku pada indahnya Islam dan bahagianya bisa mendalami ilmu agama bersamamu, meski akhirnya kita terpisah jarak karena kakak telah pulang ke kampung halaman.

Terima kasih kak telah membantuku di saat aku hampir putus harapan. Kakak telah mengajarkanku akan arti bersabar dan berjuang hingga titik maksimal. Terima kasih telah mengingatkanku agar terus berdoa dan berdoa. Aku yang dulu begitu sombongnya kepada Allah, tak mau berdoa, hingga engkau mengingatkanku dan membimbingku. Kini aku telah menemukan kembali nikmatnya berdoa kak. Alhamdulillah, aku teramat bersyukur atas nikmat Iman, Islam dan Ihsan ini. Tak terhitung berapa hutang budiku padamu kak, terima kasih.

Aku selalu berdoa agar kakak, ibu dan ayah kakak sehat dan bahagia selalu. Maaf bila mungkin aku sudah tak pernah berkirim kabar atau bercengkerama via suara, aku sedang mengabdi di titik terluar negeri kak, beberapa waktu lalu HP-ku rusak dan aku kehilangan nomor HP kakak, hanya tersisa alamat rumah kakak saja, maka dari itu kutunggu balasan suratmu ke alamatku ini ya kak, mohon sertakan nomor HP kakak juga agar aku bisa menghubungimu lain waktu kak. Aku kangeeeen banget ngobrol panjang sama kakak.

Happy Birthday my beloved murabbiyah, I pray all the best for you :3

-Adinda-

***

Kebaikan akan selalu kekal. Siapa yang menanam, ia akan menuai. Begitu juga para penebar kebaikan, kebaikan yang ia tinggalkan akan tetap kekal, meski raga tak lagi di dunia. (dakwatuna.com/hdn)

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Mahasiswi Profesi Ners Fakultas Ilmu Keperawatan UI Angkatan 2010 | Kaderisasi Salam UI 2014 | DPM UI 2013 | BPM FIK UI 2012 | FPPI FIK UI 2011 | BEM FIK UI 2011 | Lembaga Dakwah Sahabat Asrama UI 2010

Lihat Juga

Murabbiyah, Ta’arufkan Akhwat yang Siap Menikah

Figure
Organization