Cintaku, Cinta-Mu

Ilustrasi. (wallpaper-download.net)

dakwatuna.com

Entah!
Entah berapa lembar surat cinta Kau sampaikan padaku
Namun aku menolaknya malu-malu
Lewat mentari di pagi hari
Lewat angin siang dan malam hari
Kemarin kau menulis cinta-Mu dengan tetes hujan di muka bumi
Lembar demi lembar surat cinta-Mu
Berserakan..
Menumpuk di pelupuk mataku
Aku tak punya cinta sepadan dengan cinta-Mu
Surat jawaban pun terus kurobek dengan pengkhianatanku

Yaa Rabb..
Izinkan aku menjawab mau
Walau merah mukaku karena malu

Lebak Bulus, Des 2015

Muhasabah

Desember di senja hari
Semilir angin di tepi-tepi
Satu demi satu kawan telah kembali
Bak spiral yang menuju inti

Desember di senja hari
Semilir angin di tepi-tepi
Satu demi satu kawan telah kembali
Tak akan ada jalan tuk kembali

Lebak Bulus, Des 2015

(dakwatuna.com/hdn)

Lahir di Sukabumi, Menyukai membaca, menulis dan bercerita. Mengajar sebagai guru di Sekolah Penghafal Al-Quran di Lebak Bulus.
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...