JSIT Jatim Award, Puncak Anugerah guru SIT Jatim Terbaik

JSIT Jawa Timur menyelenggarakan acara pemberian JSIT Jatim Award kepada insan guru SIT inovatif dan berprestasi di Jawa Timur. (Taufiqurrohman/JSIT)

dakwatuna.com – Jawa Timur.  Guru merupakan tulang punggung pengembangan kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan kualitas pendidikan yang baik, maka sumber daya manusia Indonesia semakin unggul dan berkualitas. Untuk membangun kualitas guru yang lebih baik, langkah apresiasi dan penghargaan kepada guru juga dibutuhkan.

Dalam rangka peringatan hari guru 2015 dan memberikan apresiasi kepada kiprah guru, Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Jawa Timur menyelenggarakan acara pemberian JSIT Jatim Award kepada insan guru SIT inovatif dan berprestasi di Jawa Timur.

Acara  yang diselenggarakan pada hari minggu, 6 desember 2015 ini disemarakkan dengan kegiatan Seminar Pendidikan yang bertema “Meningkatkan Mutu Guru SIT Sambut Generasi Emas”, menghadirkan Drs. Sukro Muhab, M.Si, ketua JSIT pusat.

Dalam paparannya, Syuko Muhab menyatakan bahwa sistem pendidikan di Indonesia, 64% masih bergantung kepada kemampuan guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar di kelas. Oleh karena itu, seorang guru SIT dituntut mempunyai keahlian dan kemampuan lebih sehingga bisa inovatif dan kreatif dalam memberikan pembelajaran kepada para siswanya di kelas.

Selain itu, Syukro Muhab menyampaikan bahwa pada dasarnya semua guru SIT adalah pejuang dalam dunia pendidikan. Sosok-sosok guru SIT telah teruji sebagai pribadi-pribadi tangguh yang konsisten berdakwah melalui bidang pendidikan. Untuk itu, semua guru SIT diharapkan terus mampu beraktivitas, meningkatkan kapasitas dan kompetensinya, serta melatih diri agar kepribadian dan nilai-nilai ketakwaan menjadi bingkai  dalam melaksanakan tugasnya di sekolah masing-masing.

Bertempat di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, acara ini dihadiri oleh pimpinan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, pimpinan pengurus PGRI Jawa Timur, pimpinan Lembaga Manajemen Infaq (LMI) pusat, dan dihadiri pula lebih dari 1000 guru SIT se-Jawa Timur.

Selain seminar dan pemberian JSIT jatim award, dalam acara ini pula diberikan kafalah atau tunjangan guru desa dari Lembaga Manajemen Infaq (LMI) sebesar 220 juta rupiah. Disaksikan oleh para tamu tamu undangan dan seluruh peserta yang hadir, secara simbolis diberikan Kafalah guru desa tersebut dari pimpinan LMI kepada ketua JSIT Jawa Timur, Yuli Sugiarto, A, Md. Dengan ini, diharapkan kesejahteraan guru SIT di daerah terpencil bisa lebih meningkat sehingga mampu berkiprah lebih baik lagi dalam proses pendidikan di sekolah-sekolah SIT. (danil.s/sbb/dakwatuna)

Freelance Blogger , Suka Nulis di Blog http://danilsetiawan.com
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...