Topic
Home / Konsultasi / Konsultasi Keluarga / Istri Dapat Beasiswa S2 ke Luar Negeri, Saya Harus Bagaimana?

Istri Dapat Beasiswa S2 ke Luar Negeri, Saya Harus Bagaimana?

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi (wikipedia)
Ilustrasi (wikipedia)

Pertanyaan:

Assalamu’alaikum rumah konseling,

Semoga Allah selalu memberikan rahmatnya kepada kita, minta masukannya dari persoalan yang sedang saya hadapi, kenalkan saya Rn umur 22 tahun, bekerja dan baru masuk semester pertama alih jenjang ke S1, saya baru menikah 1 minggu yang lalu, istri saya alhamdulillah mendapatkan beasiswa S2 keluar negeri dan pertengahan atau akhir November ini akan berangkat pelatihan 6 bulan dan langsung akan berangkat 1 tahun untuk S2 nya di luar negeri, saya masih bingung apakah tanggung jawab sebagai seorang suami saya membiarkan istri saya berangkat seorang diri dan tetap bekerja didaerah asal untuk menafkahinya atau saya harus ikut menemaninya, menjaganya dan mencari kerja di tempat tujuan? Mohon masukannya, Terima kasih untuk jawabannya.

Rn, Jakarta

Jawaban:

Wa’alaikumsalam Wr Wb

dakwatuna.com – Saudara Rn yang di Rahmati Allah Swt, saya turut bahagia mendengar informasi bahwa istri Anda mendapat beasiswa S2 ke luar negeri, ini adalah kesempatan emas dan harus disyukuri bahwa tidak semua orang mendapatkan kesempatan ini. Saya memahami kebingungan dan kegalauan Anda saat ini, karena Saudara baru saja menikah dan tentu saja belum siap menerima perubahan yang drastis, karena sebelumnya Saudara pasti sudah punya rencana sebelum menikah dan pengumuman beasiswa ini baru Saudara dan istri ketahui setelah menikah.

Yang pertama kita harus mensyukuri nikmat Allah Swt, karena menuntut ilmu adalah sebuah ibadah apalagi dibiayai oleh Negara, peluang studi lanjut di luar negeri adalah impian banyak orang, karena itu istri Saudara termasuk yang beruntung dan mendapat berkah, karena berkat kerja keras dan usahanya dia berhasil meraih beasiswa ini.

Dalam Islam memang benar bahwa tidak diperbolehkan seorang wanita/istri bepergian jauh tanpa mahramnya, karena memang tentu saja ada banyak mudharat yang terjadi, gangguan keamanan, kesepian dan bahkan godaan syaitan itu berselingkuh dari pasangan. Dalam menyelesaikan masalah ini salah satu pasangan memang harus mau berkorban, demi masa depan yang lebih baik, dan menurut hemat saya Saudara sebagai suami sebaiknya menemani istri belajar ke luar negeri, karena ada banyak manfaat yang didapat selain menjaga dan menemani istri, yaitu pengalaman hidup, wawasan dan pengetahuan, pergaulan dan bahkan penghasilan, karena biasanya di luar negeri terbuka lebar kesempatan untuk bekerja dengan penghasilan yang lebih besar.

Di samping itu keharmonisan dan romantisme Saudara dengan pasangan dapat terjaga, dengan kebersamaan maka akan terbangun komunikasi yang terbuka, saling menguatkan, melewati suka dan duka bersama sehingga ikatan cinta Anda sebagai pasangan suami istri semakin kuat dan dapat terus terjaga. Sementara untuk pekerjaan dan studi Anda bisa di lanjutkan setelah selesai studi istri di luar negeri. Menuntut ilmu adalah ibadah dan jihad fiisabilillah, maka Saudara Rn posisinya adalah sebagai orang yang menemani orang yang berjuang di jalan Allah dan Saudara juga termasuk pejuang di jalan Allah Swt, insya Allah juga mendapatkan pahala. Selamat berjuang dan raihlah mimpi kalian berdua dengan Ridha Allah Swt. Amin

Wallahu’alam.

Untuk pertanyaan dan konsultasi psikologi dapat kirimkan langsung melalui email: [email protected]

banner-konten-bersponsor-rumah-konseling

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Sarjana Psikologi dari Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta. Kemudian melanjutkan S2 Program Magister Profesi Psikologi Konseling dan S3 Psikologi dari School of Psychology and Human Development Faculty Social Science and Humanities Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM). Alumni ILO Labour Migration Academy ILO Training Center Turin Italy dan Asian Graduate Students Fellowship National University of Singapore (NUS) dan Lulus Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA-54) Lemhannas RI. Saat ini menjabat Dekan Fakultas Psikologi Universitas Mercubuana Jakarta dan Direktur Rumah Konseling (PT.Namary Insan Solusi), bergerak dalam bidang Konsultan Psikologi SDM dan Keluarga. Mendirikan Praktik layanan psikologi, Rumah Konseling di Jl. Saidin No. 17 Bambu Apus, Pamulang, Tangerang Selatan. Layanan pelatihan (Life Skill), konseling dan asesmen psikologi melalui temu janji dengan psikologi terlebih dahulu melalui Tlp : 082272187182/081218953316 Pertanyaan dan konsultasi psikologi dapat dikirim ke: [email protected] Jawaban Rubrik Konsultasi Psikologi

Lihat Juga

Grand Launching SALAM Teknologi Solusi Aman Covid-19 untuk Masjid

Figure
Organization