PKPU Ikuti Lokakarya Penanggulangan Bencana dari UN OCHA Indonesia

dakwatuna.com – Jakarta. Seiring dengan meningkatnya tantangan penanggulangan bencana di Indonesia, kebutuhan untuk membangun hubungan kerja yang erat antar para pemangku kepentingan semakin jelas. Tidak ada satupun organisasi yang dapat bekerja tanpa kerja sama dengan pihak lain. Dengan demikian, koordinasi adalah penting. BNPB dan kementerian/lembaga telah menyadari pentingnya koordinasi untuk memperkuat kerja sama kerja antara pemerintah dan pelaku non-pemerintah melalui proses penyelarasan klaster. Di sisi lain, jumlah LSM sangat besar, dengan potensi mereka untuk mendukung penanggulangan bencana.

Menyadari peran LSM dalam mendukung masyarakat dan bekerja bersama Pemerintah serta ketertarikan untuk menjadi pemain global, maka dirasa perlu untuk melakukan induksi singkat untuk perwakilan LSM dalamHumanitarian Country Team (HCT) dimana mereka dapat mempelajari struktur internasional untuk pengelolaan urusan kemanusiaan dan pada saat yang sama mempelajarai masalah praktis tentang koordinasi, mengambil pelajaran dari berbagai bencana di Indonesia.

Oleh sebab itu, (Office for the Coordination of Humanitarian Affairs) UN OCHA Indonesia mengadakan lokakarya koordinasi yang diadakan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang struktur kemanusiaan internasional dan mekanismenya. Selain itu, untuk menganalisis dan mendiskusikan tantangan koordinasi dan mendapatkan gambaran pengalaman lapangan dan tips dalam koordinasi.

Lokakarya tersebut dilakukan selama tiga hari pada 25-27 November 2015, di Hotel Santika, Bogor untuk 30 anggota Platform Nasional Pengurangan Risiko Bencana, Humanitarian Forum Indonesia (HFI), dan Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI), termasuk di dalamnya Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU sebagai anggota HFI. Pembukaan Lokakarya koordinasi ini telah berlangsung, dan dibuka oleh Iwan, selaku perwakilan dari UN OCHA Indonesia (25/11).

Pada lokakarya ini, peserta tidak hanya diminta untuk mendengarkan informasi dari narasumber, namun juga dilibatkan dalam diskusi, kuis, dan presentasi kelompok untuk pemastikan bahwa peserta paham dengan apa yang telah disampaikan oleh narasumber.

Pada akhir lokakarya, peserta diharapkan dapat memiliki pemahaman dan pengetahuan tentang struktur kemanusiaan internasional dan mekanismenya dan untuk memahami tantangan  koordinasi dan cara menanganinya. (Putri/kis/PKPU/sbb/dakwatuna)

Redaktur: Saiful Bahri

(No Ratings Yet)

Loading...

Tentang Sukismo