Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Air Mata Cinta Bukan Air Mata Buaya

Air Mata Cinta Bukan Air Mata Buaya

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.

air mata tangisdakwatuna.com – Sekiranya lama Kita tak pernah berjumpa, di saat Kita duduk termenung dan mencoba mengingat “Apakah Aku ingat DIA?” , Kita berusaha sekuat hati untuk mengingat “Dia” hanyalah panggilan singkat dari Nama-NYA, Dialah Allah. Dia menitip salam dengan desahan nafas Kita, setiap saat. Dia menyatakan bahwa Dia bersama dengan apa yang diberikan-NYA pada Kita.

Malam itu, Kita berusaha mengembara dalam temaramnya. Anda terkejut, terpana  bahwa Kita sadar bahwa Kita ternyata hanyalah kecil bahkan lebih kecil dari sebatang korek api, Dia menegur itu dengan Firman-NYa yang Kita baca pada malam itu, Dia menyapa agar Kita bisa mencintai-Nya, Karena Dia selalu mencintai Kita tanpa terputus sedikitpun.

Saat Kita bisa jatuh cinta pada-Nya, ada kerinduan untuk selalu bersama. Memeluk-Nya dalam dekapan sepertiga malam, karena waktu itulah Kita bisa menumpahkan segalanya, Walau terkadang ketika siang datang Kita tak mampu menjaga cinta itu, karena dunia terlalu kuat memperdaya.

Tetapi percayalah Dia selalu dekat, bahkan sedekat urat nadi Kita dan Percayalah Dia selalu setia dengan janji-NYA, tidak seperti Kita yang selalu mengingkarinya. Percayalah Dia selalu merindukan Kita untuk kembali ke pelukan-NYA, Dia selalu ingin bersama dengan Kita karena tak berlaku pernyataan Bimbo “Engkau Dekat Aku Dekat, Engkau Jauh Aku Jauh”, Bimbo telah salah, karena Dia selalu dekat dan terus berharap dekat walau terkadang Kita menjauh.

Terkadang Dia memberikan beberapa “Ciuman” berupa batu sandungan, Percayalah karena Dia sayang, Dia Cinta dan Dia merindukan Kita kembali pada-NYA.

Maka, menangislah di saat sepertiga malam itu tiba, jika tak mampu menangis maka berpura-puralah untuk menangis begitu kata Umar Bin Khattab, karena menangis adalah tanda kelembutan hati, ketidakmampuan mengeluarkan air mata sebuah pertanda kekerasan hati. Menangislah, saat Anda menangis maka itulah Air Mata Cinta, Karena Air Mata Cinta bukan Air Mata Buaya.

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Founder PT Coach Addie Group & Indonesian Muslim Foundation, Tinggal di Kota Bandung kelahiran Kota Ketapang, Kalimantan Barat. Activist, Journalist, Professional Life Coach, Personal and Business Coach, Author, Counselor, Dai Motivator, Hypnotherapist, Neo NLP Trainer, Human Capital Consultant & Practitioner, Lecturer and Researcher of Islamic Economics and Thinker and a Writer on culture, humanity, education, politics, peace, Islam, Palestinian, Israel, America, Interfaith, transnational, interstate, Management, Motivation and Cohesion at workplace. Committed to building a Cohesive Indonesia, Cohesive Industrial relation, Cohesion at workplace and offer Islamic solutions to the problems that inside. Lulus dari Fakultas Dakwah STAI Al-Haudl Ketapang, Kalbar, Melanjutkan S-2 Manajemen di Universitas Winaya Mukti Bandung, Jawa Barat.

Lihat Juga

Konflik Air Antara Ethiopia, Sudan, dan Mesir

Figure
Organization