
dakwatuna.com – Al-Quds. Pimpinan Gerakan Perlawanan Islam di Palestina 1948, Syaikh Raed Salah mengatakan ada pejabat Arab (namanya dirahasiakan) yang menghasut Konsulat Amerika di Al-Quds agar memusuhi Gerakan Islam.
Salah yang memimpin gerakannya dari dalam wilayah yang diduduki Israel menyamapikan hal tersebut, setelah tersiar kabar adanya upaya untuk membungkan kelompok Gerakan Islam yang ia pimpin.
“Saya sampaikan agar semua publik tahu, bahwa sehari paska diumumkannya hasil kesepakatan John Kerry dan Netanyahu, pada saat itu ada pemibicaraan antara pejabat Arab dengan pejabat senior Konsulat Amerika di Al-Quds,” jelas dia.
Ia kemudian menjelaskan, isi pembicaraan itu adalah menginformasikan hal buruk tentang Gerakan Islam. Tujuannya adalah agar gerakan tersebut tidak lagi mendapat jaminan dari UU. Pejabat Arab itu menurut Salah juga menyebut Gerakan Islam sebagai ujung tombak dari pertahan masjid Al-Aqsha. Dengan kata lain, membubarkannya sama akan memudahkan langkah Israel untuk menguasai Al-Aqsha. Dilansir dari laman Islammemo.cc, Rabu (18/11/2015) (msy/dakwatuna)
Redaktur: Muh. Syarief
Beri Nilai: