Papan Pesantren Tahfizh di Medan Kembali Dirobohkan Oknum Tak Bertanggungjawab

Papan pesantren Tahfizh quran Darusy Syifa yang terletak di pinggir jalan dirobohkan oleh oknum preman di Medan. (Yalli/Medan)

dakwatuna.com – Medan.  Tidak sampai satu bulan sesudah papan pesantren tahfizh al-Qur’an di Medan dirobohkan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab kini kejadian tersebut berulang lagi, papan nama pesantren tersebut kembali dirobohkan.

Sebulan yang lalu, tepatnya pada 14 Oktober 2015, masyarakat kota Medan digemparkan dengan perobohan papan nama sebuah pesantren tahfizh quran Darusy Syifa’, yang terletak di desa Sei Mencirin, Kec. Kutalimbaru, Kab. Deli Serdang, Sumut.

Menindakan lanjuti perobohan papan nama pesantren tersebut, pihak pimpinan pesantren sudah membuat laporan kepada Polsek setempat, namun tidak ada tindakan apapun yang diambil oleh aparat. Kini, tepatnya pada tanggal 11 Nopember 2015, sekali lagi papan pesantren yang telah didirikan kembali itu dirobohkan lagi.

Pimpinan harian ponpes Darusy Syifa’, Ustadz Ghazali, berharap agar pihak aparat segera meringkus oknum preman yang tidak bertanggungjawab itu, karena ini merupakan perbuatan penghinaan terhadap lembaga pendidikan Islam.

Menurut Ghazali, ada “provokator” dibalik peristiwa yang menurutnya bisa menyulut konflik dan rentan dimanfaatkan kelompok-kelompok tertentu disaat Indonesia sedang menghadapi ajang pilkada serentak.

Ghazali mendesak aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kasus intoleransi tersebut siapa pun pelakunya secara profesional dan independen, khususnya Pemerintah Daerah setempat dan pihak keamanan untuk menjamin hak-hak konstitusional warga negara terutama hak hidup, rasa aman, dan kemerdekaan beragama serta hak pendidikan keagamaan masyarakat dari aksi-aksi intoleransi.

“Negara tidak boleh tunduk kepada aksi intoleran,” tegasnya.  (Yalli/sbb/dakwatuna)

Lahir dan besar di Jakarta, Ayah dari 5 orang Anak yang hobi Membaca dan Olah Raga. Setelah berpetualang di dunia kerja, panggilan jiwa membawanya menekuni dunia membaca dan menulis.
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...