dakwatuna.com Menuju Kesatuan Umat
dakwatuna.com – Beirut. Organisasi Negara Islam di Irak dan Syam (ISIS) mengakui bertanggung jawab atas ledakan bom yang terjadi di Beirut, Kamis (12/11/2015) petang kemarin. Pengakuan itu dipublikasikan dan tersebar di akun-akun pendukung ISIS di media sosial.
ISIS menyebutkan, “Sebuah operasi keamanan yang sempurna. Beberapa personil ISIS berhasil memarkir sebuah motor yang telah dirakiti bom, lalu meledakkannya di jalan Huseiniyah, daerah Bourj El-Barajneh, Beirut.”
Sementara itu, menteri dalam negeri Libanon, Nohad Machnouk, menyatakan, “Jumlah korban dalam dua ledakan bunuh diri di Beirut mencapai 42 orang dan 200 luka-luka. Ledakan terjadi di daerah Bourj El-Barajneh yang merupakan kawasan padat penduduk.”
Azzam Tamimi, direktur The Institute of Islamic Political Thought, London, menilai aksi ledakan Libanon disebabkan keterlibatan kelompok Syiah Hizbulah di Suriah.
Melalui akun twitternya, @AzzamTamimi, Tamimi mengatakan, “Mudah saja para politisi di Libanon itu mengecam terjadinya aksi ledakan bom di Beirut. Tapi siapakah yang berani mengatakan bahwa Syiah Hizbulah yang ikut dalam perang membela rezim Bashar Asad di Suriah penyebabnya?”
Syiah Libanon, Hizbulah, sudah melibatkan diri dalam konflik di Suriah sejak awal-awal pecahnya pertempuran. Hizbulah mengirimkan banyak personil militernya ke wilayah-wilayah Suriah untuk mendukung Basyar Asad dalam membunuhi rakyat sipilnya. (msa/dakwatuna)
Sumber: Islammemo
Redaktur: M Sofwan
Beri Nilai:
(No Ratings Yet)
Loading...Tentang M Sofwan
