Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Jika Hawa Nafsu Mencampuri Urusan Anda

Jika Hawa Nafsu Mencampuri Urusan Anda

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (inet)
Ilustrasi. (inet)

dakwatuna.com – Pembaca, Harus dipahami dengan baik dan kaffah bahwa pesan Rasulullah SAW untuk Kita agar memerangi hawa nafsu bukanlah tanpa tujuan, bahkan hampir semua umat yang tersesat akibat memperturutkan hawa nafsu ketika Nabi pada zaman itu telah meninggal dunia, sebutlah Umat Nabi Musa AS dan Umat Nabi Isa AS.

Bahkan Syeikh Abdul Qadir Jailani berpesan bahwa apabila Hawa Nafsu diikuti setelah mensucikan diri dari kehidupan dunia maka seseorang bisa tersesat, Maka kemudian beliau selalu mengucapkan Ta’awuz sebagai permintaan perlindungan kepada Allah swt dari godaan Syetan yang terlutuk, Di mana Syetan selalu menempel di hawa nafsu manusia.

Di dalam kitab Raudhah Al-Muhibbin wa nuzhah Al-Musytaqin, Ibnul Qoyyim Al-Jauziyyah mengatakan :

Jika nafsu mencampuri ilmu, maka ia mengeluarkannya kebid’ah dan kesesatan, pelakunya menjadi kelompok orang yang mengikuti hawa nafsunya.

Jika nafsu mencampuri zuhud, maka ia mengeluarkan pelakunya kepada riya’ dan menyalahi sunnah.

Jika nafsu mencampuri hukum, maka ia mengeluarkan pelakunya kepada kedholiman dan menghalangi kebenaran.

Jika nafsu mencampuri pembagian, maka mengeluarkan pembagian itu kepada ketidakadilan dan kebohongan.

Jika nafsu mencampuri ibadah, maka ibadah itu akan keluar dari ketaatan dan keluar dari mendekatkan diri kepada Allah swt.

Jadi, selagi nafsu mencampuri sesuatu, maka ia akan merusaknya”.

Maka berhati-hatilah dengan hawa nafsu, bahkan kebencian Kita kepada sebuah kaum bisa membuat Kita berlaku tidak adil padanya apabila Kita mendasari semuanya dengan hawa nafsu.

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Founder PT Coach Addie Group & Indonesian Muslim Foundation, Tinggal di Kota Bandung kelahiran Kota Ketapang, Kalimantan Barat. Activist, Journalist, Professional Life Coach, Personal and Business Coach, Author, Counselor, Dai Motivator, Hypnotherapist, Neo NLP Trainer, Human Capital Consultant & Practitioner, Lecturer and Researcher of Islamic Economics and Thinker and a Writer on culture, humanity, education, politics, peace, Islam, Palestinian, Israel, America, Interfaith, transnational, interstate, Management, Motivation and Cohesion at workplace. Committed to building a Cohesive Indonesia, Cohesive Industrial relation, Cohesion at workplace and offer Islamic solutions to the problems that inside. Lulus dari Fakultas Dakwah STAI Al-Haudl Ketapang, Kalbar, Melanjutkan S-2 Manajemen di Universitas Winaya Mukti Bandung, Jawa Barat.

Lihat Juga

Secukupnya Saja, Jangan Sepuasnya!

Figure
Organization