[caption id="attachment_76453" align="alignright" width="330"] Puing pesawat Rusia. (rt)[/caption] dakwatuna.com – Kairo. Moskow berduka. Ratusan keluarga kehilangan anggotanya. Jasad mereka yang terbakar di reruntuhan pesawat telah membawa pergi kenangan hidup bersama selama ini. Tapi ternyata kesedihan serupa atau lebih tiap hari dialami rakyat Suriah. Bukan karena pesawat mereka jatuh. Tapi karena ada pesawat, yang ternyata milik militer Rusia, yang menjatuhkan ratusan kilogram bom ke perkampungan mereka. Dalam laporannya, Ahad (1/11/2015) hari ini, Aljazeera menyatakan bahwa beberapa hari lalu, Rusia telah menguburkan militer pertama yang mati Suriah. Dia mati karena membantu rezim Bashar Asad memerangi rakyatnya. Demikian seperti diungkapkan pihak-pihak di Rusia yang menentang kesertaan negaranya di Suriah. Sekarang, gantian pesawat penumpang Rusia yang jatuh. Dengan serta-merta ISIS di dataran Sinai langsung mengklaim sebagai pihak yang menjatuhkannya. Cabang ISIS di Sinai inil adalah cabang terkuat di kawasan Afrika. Belum lama ini, banyak pemberitaan tentang mereka yang berhasil mendapatkan persenjataan modern dari luar Mesir. Mungkin di antara senjata itu ada yang mampu menjatuhkan pesawat dengan jarak tertentu. Apakah benar ISIS di Sinai yang telah menjatuhkan pesawat Rusia ini? Ada beberapa fakta ... Apakah benar ISIS di Sinai yang telah menjatuhan pesawat Rusia ini? Ada beberapa fakta tentang jatuhnya pesawat ini. Pertama, perusahaan pemilik pesawat ini menyatakan bahwa pesawatnya jatuh dalam posisi lurus ke bawah. Lalu terbelah menjadi dua. Kedua, pesawat ini telah dikontrol kelayakannya sebelum terbang. Sehingga telah memenuhi strandar penerbangan internasional. Ketiga, orang yang menenerbangkannya adalah seorang pilot profesional yang telah mempunyai pengalaman terbang 12.000 jam terbang. Karena itulah, kemungkinan jatuh disebabkan kesalahan manusia adalah hal yang mustahil. Demikian juga kemungkinan kesalahan teknis. Tapi walaupun demikian bukan berarti ISIS benar-benar yang telah menjatuhkannya. Masih ada kemungkinan faktor saat terakhir yang terjadi dan tidak bisa ditangani. Tapi saat ini ada rumor bahwa dataran Sinai adalah wilayah yang sangat mudah dimasuki kepentingan militer regional ataupun internasional. Sangat mungkin wilayah ini digunakan untuk aksi balas dendam pihak-pihak tertentu. Di antaranya juga balas dendam yang mungkin dilakukan ISIS atas intervensi Rusia di Suriah. Ada juga kemungkinan kesengajaan agar Rusia masuk ke wilayah Sinai ini agar terlibat lebih dalam lagi dalam konflik yang sedang terjadi di Timur Tengah. Pihak ini ingin Rusia membayar mahal atas keputusannya mengintervensi masalah Suriah. Atau penguasa Mesir memang sengaja menarik masuk Rusia ke Mesir. Sehingga Mesir bisa memanfaatkan keberadaan Rusia untuk ... Atau penguasa Mesir memang sengaja menarik masuk Rusia ke Mesir. Sehingga Mesir bisa memanfaatkan keberadaan Rusia untuk memerangi ISIS Sinai. Mesir akan berusaha tampil sebagai korban kejahatan pihak yang layak untuk diperangi bersama. Ada kemungkinan lain, yaitu aksi ini dilakukan oleh seteru Rusia di kawasan Timur Tengah atau dunia internasional yang terhubung dengan ISIS atau kelompok lain. Mereka ingin menyampaikan pesan keras kepada Rusia agar jauh dari arena permainan di Timur Tengah. Apa pun kemungkinan yang terjadi, beberapa saat lagi akan ada peti-peti mati berisi mayat-mayat rakyat Rusia diterbangkan untuk segera dikuburkan di kampung halaman mereka. ISIS cabang Mesir atau yang sering menamakan dirinya Wilayah Sinai (Negara Bagian Sinai), menyatakan bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat penumpang Rusia yang dikabarkan jatuh di dataran Sinai, Sabtu (31/10/2015) kemarin. Wilayah Sinai mempublikasikan hal tersebut melalui akun resmi organisasi di twitter. Dikatakan telah berhasil menjatuhkan pesawat Rusia di dataran. Hal ini disebutkan sebagai aksi balas dendam atas intervensi Rusia di Suriah. (msa/dakwatuna)