Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Berbagi Tugas Lewat Es Kopyor

Berbagi Tugas Lewat Es Kopyor

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (inet)
Ilustrasi. (inet)

dakwatuna.com – Apa yang terlintas di pikiran Anda saat mendengar kata “es kopyor” ? Minuman segar nan menggoda dan penghapus dahaga? Betul. Minuman yang sering dijumpai di Indonesia ini mampu menarik minat calon penikmatnya. Perpaduan buah dan air kelapa muda dengan agar- agar serta batu es yang dinginnya ‘nyes’ memberikan kesegaran di setiap tegukan yang melewati tenggorokan. Terlebih jika minuman yang konon telah menjadi minuman rakyat ini dinikmati pada siang hari ketika cuaca sedang terik dan panas matahari begitu menyengat. Terbayangkan kesegarannya bukan ?

Hmm…, sayangnya pada kesempatan kali ini bukan tentang resep atau pun kelezatan dan kesegaran es kopyor yang ingin saya soroti. Jadi, boleh saya cukupkan dulu ya tulisan selintas tentang kesegaran yang ditawarkan oleh es kopyor? Saya akan mengemasnya ke sebuah pembahasan lain di mana melalui strategi pembuatan es kopyor secara bersama – sama akan mampu menumbuhkan rasa tanggung jawab anak atas tugas yang harus dilaksanakannya. Strategi sederhana, sesederhana membuat es kopyor yang menggoda, semoga memberi manfaat yang luar biasa.

“Dibutuhkan strategi sebelum beraksi”. Saya rasa kata – kata itu sering dipraktekkan oleh pasukan yang akan maju berperang atau para penentu kebijakan perusahaan. Tentu saja, kata – kata itu juga saya terapkan sebagai pendidik. Lalu apa hubungannya antara strategi, aksi, dan es kopyor yang sudah sekilas dibahas sebelumnya? Saya mengibaratkan bahwa pembuatan minuman menyegarkan secara bersama – sama yang disebut sebagai es kopyor itu adalah strategi. Strategi yang nyata dan bukan simulasi karena dalam pelaksanaannya anak – anak memang benar – benar secara bersama – sama membuat produk berupa minuman es kopyor. Selama mereka berproses dari awal persiapan sampai menikmati es kopyor dan akhirnya mereka mengemaskan segala perlengkapan itulah aksi. Lalu, sebenarnya apa hasil (output) yang ingin diraih dalam penerapan strategi ini? Seperti yang teleh dikemukakan di awal, hasil yang ingin kita raih adalah mampu menumbuhkan rasa tanggung jawab pada setiap anak akan tugas yang harus dilaksanakannya.

Penumbuhan karakter tanggung jawab ini bisa dilaksanakan selama proses pembelajaran di kelas, menjaga kebersihan rumah dan sekolah, dan lain – lain yang intinya melibatkan anak dan “sesuatu” yang harus dipertanggungjawabkan, tak terkecuali tugas dalam menyelesaikan pembuatan es kopyor. Sebenarnya ada banyak hal yang bisa dijadikan strategi penumbuhan rasa tanggung jawab. Saya memilih tema “es kopyor” ini dikarenakan beberapa hal, di antaranya es kopyor saya jadikan sebagai penarik minat, bahan pembuatan es kopyor mudah didapatkan di daerah sekitar penempatan, di sini banyak sekali dijumpai pohon kelapa sehingga kita tinggal minta izin kepada si empunya pohon kelapa dan tak perlu membelinya, pembuatannya yang mudah dan tidak menghabiskan banyak waktu.

Kita mulai ya strateginya. Ada dua belas anak yang tergabung dalam pembuatan es kopyor ini. Pembagiannya meliputi dua orang pemanjat pohon kelapa, 4 orang pengangkut kelapa, satu orang pembelah kelapa yang dilakukan oleh anak SMA (supaya aman), satu orang pemasak agar – agar dan menyiapkan batu es, dua orang penyaji, dan dua orang mempunyai tugas berkemas setelah acara menikmati es kopyor usai. Semua anak bergerak sesuai tugasnya. Pemanjat pohon kelapa tentunya bertugas memanjat untuk mendapatkan kelapa yang digunakan sebagai bahan inti pembuatan minuman ini. Anak – anak di daerah ini, Tanjung Saleh, Kalimantan Barat memiliki kemampuan kinestetik yang top. Sembilan kelapa mampu dipetiknya dalam waktu kurang dari lima belas menit dan salutnya tanpa lecet di tubuhnya. Suatu pemandangan yang jarang saya saksikan ketika hidup di Jawa Tengah, kampung halaman saya. Pengangkut kelapa bertugas membawa hasil petikan kelapa temannya tadi di rumah tempat kita membuat es kopyor bersama. Sementara satu orang lagi bertugas memasak agar – agar hingga matang dan menyiapkan es batu sampai akhirnya es kopyor siap saji. Tim penyaji bertugas menyiapkan perlengkapan untuk minum bersama mulai dari cawan dan sendok, serta membaginya ke dalam cawan – cawan sesuai jumlah orang, lalu menghidangkannya. Tim berkemas bertugas di akhir, mereka akan membereskan segala perlengkapan termasuk tempatnya hingga semua bersih seperti semula. Semua proses pembuatan es kopyor dilalui tanpa hambatan. Kurang dari satu jam, es kopyor sudah bisa dinikmati bersama – sama.

Apa yang telah mereka upayakan secara bersama, dinikmati pula secara bersama. Dalam suasana kebersamaan inilah, tegukan es kopyor terasa semakin nikmat. Mereka tentunya bahagia bisa menikmati hasil kerja mereka. Dari hal ini mereka belajar, bahwa untuk mencapai suatu hasil harus melewati sebuah proses. Dalam proses itulah mereka bersama – sama mengemban tanggung jawab. Semoga dari pembelajaran kecil ini mereka bersiap untuk melaksanakan tanggung jawab lainnya yang lebih besar, karena sejatinya segala perkara di kehidupan ini memang harus dipertanggungjawabkan.

 

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Alhamdulillah sempat bergabung dengan divisi pendidikan di Sekolah Guru Indonesia-Dompet Dhuafa (SGI-DD) sebagai relawan guru untuk wilayah penempatan Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat (2014-2016) Saat ini menjadi bagian di School of Life Rumah Cahaya (Alam-Montessori-Islami)

Lihat Juga

Kisah Si Gadis Es dan Mentoring

Figure
Organization