Topic
Home / Berita / Opini / Cyprus Turki dan Kasih Sayang Erdogan

Cyprus Turki dan Kasih Sayang Erdogan

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Presiden Erdogan (aljazeera.net)
Presiden Erdogan (aljazeera.net)

dakwatuna.com – Anda dan siapa pun boleh mencibir Erdogan. Hanya saja, melihat kasih sayang Erdogan kita akan terdiam. Betapa kebaikannya mendunia. Kekuasaan yang ia raih melalui Pemilu demokrasi, ia maksimalkan untuk membantu dunia Islam.

Tentu membantu itu jangan hanya berpikir mengirimkan militer. Erdogan lebih dari itu. Kewenangannya digunakan untuk keperluan selain perang. Salah satunya adalah; membangun pipa air minum dari Turki ke Cyprus.

Cyprus, sebuah pulau yang erat dengan sejarah Islam. Di sana, ada wanita syahidah pertama sesuai dengan nubuwwah baginda Rasulullah saw. Ia adalah Ummu Haram yang tak lain saudari Ummu Sulaim ra dan bibi Anas bin Malik ra. Beliau dan saudarinya termasuk wanita-wanita Anshar yang pertama kali masuk Islam dan memiliki kedudukan terhormat di sisi Nabi.

Suami dan anaknya menyertai Perang Badar dan termasuk yang mati syahid pada pertempuran itu. Kemudian ia menikah lagi dengan seorang sahabat Anshar, yaitu Ubadah bin Syamit ra., dan mempunyai anak darinya yang bernama Muhammad bin Ubadah.

Alkisah. Pada suatu kesempatan, Nabi saw. berkunjung ke rumahnya di Quba’. Beliau tertidur dan ketika terbangun beliau tersenyum. “Apa yang membuat Anda tersenyum, wahai Rasulullah?” tanya Ummu Haram.

“Sebagian dari umatku ditampakkan kepadaku (melalui mimpi) sebagai orang-orang yang berjuang di jalan Allah di atas lautan,” jawab Nabi saw. “Mereka seperti raja-raja di atas singgasananya.”

Maka Ummu Haram pun berkata, “Wahai Rasulullah, mohonlah kepada Allah agar saya termasuk salah satu di antara mereka.” Maka Rasulullah saw. pun mendoakannya. Kemudian beliau tertidur lagi, kemudian terbangun dan tersenyum. “Apa yang membuat Anda tersenyum, wahai Rasulullah?” tanya Ummu Haram lagi.

“Sebagian dari pengikutku ditampakkan kepadaku sebagai pejuang di jalan Allah,” Nabi menceritakan hal yang sama dengan mimpi sebelumnya. “Wahai Rasulullah, doakanlah agar saya pun termasuk di dalamnya,” pinta Ummu Haram. “Kamu termasuk dalam kumpulan yang pertama, bukan kumpulan yang kedua,” jawab Nabi Shallallahu ‘alaihi Wassalam. (kisah ini disebutkan di dalam Shahih Bukhari).

Apa yang disebutkan oleh Nabi saw. itu terjadi pada tahun 28 H/ 649 M, pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan r.a. Ketika itu Muawiyyah bin Abi Sufyan atas persetujuan khalifah menyiapkan kapal dan pasukan untuk menaklukkan Pulau Cyprus yang ketika itu berada di bawah kekuasaan Byzantium.

Ubadah bin Syamit dan istrinya, Ummu Haram, yang usianya ketika itu sudah cukup tua ikut menyertai pasukan tersebut. Ini merupakan angkatan pertama pasukan Muslim yang melakukan perjalanan jihad melalui laut. Pasukan ini mendarat di kota Larnaca, di bagian selatan pulau Cyprus.

Menurut Ibnu Katsir dalam Al-Bidayah wan Nihayah (2002: 368-9), walaupun pasukan Muslim mendapatkan banyak rampasan dan tawanan perang, pertempuran berakhir dengan perjanjian damai oleh kedua belah pihak. Dalam perjanjian itu disepakati bahwa Cyprus akan membayar upeti tahunan sebanyak 7000 dinar kepada kaum Muslimin.

Setelah mengalahkan musuh dan pasukan Muslim bersiap untuk pulang, Ummu Haram mengalami kecelakaan. Ia terjatuh dari baghal (hewan hasil kawin silang antara kuda dan keledai) yang dikendarainya. Leher beliau patah dan beliau pun meninggal dunia disebabkan kejadian itu. Jenazah Ummu Haram kemudian dimakamkan di tepi danau garam, sekitar lima kilometer dari kota Larnaca.

Kini. Cyprus terbagi dua. Cyprus Yunani dan Cyprus Turki. Cyprus benar-benar bangkrut. Namun Cyprus Turki bernasib lebih baik. Kondisi Turki yang cenderung stabil, sejak lama menjamin bahwa Cyprus Turki wilayah yang tak terpisahkan dengan Turki. Cyprus yang kekeringan dan tidak memiliki air, karena tidak ada hujan dan airnya semua asin. Kini bernafas lega. Erdogan telah membangun pipa sedalam 250 meter di bawah laut. Proyek mercusuar senilai 1.6 Milyar Lira Turki (1 lira= Rp. 6400). Turki mengalirkan 75 juta meter kubik air setiap tahunnya.

Lain halnya cerita Gaza. Israel dan Mesir justru mematikan sumber air tawar untuk Gaza. As-Sisi semakin memperparah Gaza dengan embargo yang tak berkesudahan. Malah As-Sisi membangun sungai untuk mengalirkan air laut dan menghancurkan terowongan Gaza. Anehnya, justru memuji kasih sayang Erdogan malah dilarang. Sebaliknya, As-Sisi malah dipuji-puji. (nandang/dakwatuna)

Redaktur: Samin Barkah

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Alumni Universitas Al-Azhar, Kairo-Mesir.

Lihat Juga

Grand Launching SALAM Teknologi Solusi Aman Covid-19 untuk Masjid

Figure
Organization