dakwatuna.com – Mesir. Sangat sedikitnya jumlah pemilih pada hari kedua Pemilu Parlemen Mesir yang dilaksanakan oleh pemerintah kudeta As-Sisi di 14 provinsi di Mesir menyebabkan ditutupkan banyak TPS di berbagai daerah pemilihan.
Sejumlah pemantau pemilu menyebutkan pemilihan kali ini yang terburuk sepanjang sejarah Mesir jika dilihat dari jumlah pemilih yang datang ke TPS, sebagaimana dikutip Islam Memo dari Al-Araby Al-Jadid (20/10/2015).
Penutupan berbagai TPS sebelum waktu pemilihan berakhir disebutkan terjadi di provinsi Aswan, Luxor, Qena, Suhaj, Fayoum, New Valey, dan Red Sea, bukan karna alasan keamanan, tetapi karena tidak adanya pemilih yang datang.
Disebutkan, Komite Pemilu Mesir juga memutuskan untuk menggabungkan beberapa TPS menjadi satu di provinsi Asyut, Minia, Alexandria, dan Marsa Matruh, juga oleh sebab yang sama.
Beberapa pengamat menilai, sedikitnya jumlah pemilih antara lain disebabkan oleh sikap skeptis dan keputus-asaan rakyat terhadap janji-janji perubahan yang ditawarkan oleh pemerintah kudeta As-Sisi. (rem/dakwatuna)
Sumber: Islam Memo
Redaktur: Rio Erismen
Beri Nilai: