Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Manuver-Manuver Jitu untuk Hijrah yang Lebih Baik

Manuver-Manuver Jitu untuk Hijrah yang Lebih Baik

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (wantyoucity.com)
Ilustrasi. (wantyoucity.com)

dakwatuna.com – Mengingatkan saya tentang momen hijrah yang datang menghampiri.

Mengisi halaqoh, mengisi mentoring, DS, saya harap bisa menjadi bagian dari manuver-manuver jitu untuk menuju hijrahku yang lebih baik.

Tak ada bandingannya dengan hijrahnya Rasulullah Saw, di saat berbagai ancaman, siksaan sampai siasat yang digencarkan kaum kafir untuk membunuh Sang Rasul Saw, hijrah merupakan strategi yang handal untuk memantapkan langkah kemenangan dakwah saat itu.

Bukan karena keputusasaan dari rahmat Allah, bukan karena kegagalan, rasa takut, bukan ingin jadi pecundang yang tidak mau berkorban jiwa tapi hijrah Sang Rasul adalah bentuk dari keberanian, ketangguhan mental dan manuver jitu untuk menegakkan panji-panji Islam di bumi Allah.

Alhasil dalam waktu tak lebih dari dua dasawarsa Islampun Berjaya dan Negara Islampun terbentuk.

Hijrah adalah suatu terobosan untuk menghindari keadaan yang jumud, keadaan yang mandeg, diam di tempat.

Salah satu manuver yang terskema dengan apik, untuk siapa? Untuk orang-orang yang beriman yang mau bergerak dan berubah menjadi lebih baik.

Pada proses ini langkah strategis yang bisa dilakukan adalah muhasabah, instropeksi diri tentang apa yang telah dilakukan, tentang apa-apa yang sudah tercapai dan yang belum tercapai.

Kemudian tentukan strategi-strategi yang diharapkan, tentang apa, bagaimana dan kapan target tercapainya untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

“Dan barangsiapa berhijrah di jalan Allah niscaya mereka akan mendapatkan di bumi ini tempat hijrah yang luas dan (rezeki) yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah karena Allah dan RasulNya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju) maka sungguh, pahalanya telah ditetapkan di sisi Allah. Dan Allah Maha Pengampun Maha Penyayang” (QS 4: 100).

Kita pun bisa belajar dari hijrahnya para sahabat dan salafus shalih.

Tentang hijrahnya Mush’ab bin Umair, Duta Islam Pertama.

Ketika Mush’ab membawa bendera tauhid di perang Uhud.

Tatkala barisan kaum muslimin kocar kacir.

Mush’ab tetap bertahan pada posisinya.

Musuhpun datang berkuda dan menebas tangan kanannya hingga putus.

Tak lantas beranjak, kini ia memegang bendera di tangan kirinya.

Musuhpun menebas tangan kirinya itu hingga putus pula.

Mush’ab membungkuk lalu dengan kedua pangkal lengannya ia mendekap bendera ke dadanya sehingga musuh pun menyerang kembali dengan tombak dan menusukkannya hingga patah. Mush’ab pun akhirnya gugur.

Sepenggal kisah heroik tentang cinta seorang manusia yang tiada terbatas kepada sang pujaan hati Rasulullah Saw.

Bagaimana sejarah menggambarkan kehidupan royal, mewah dan menjadi bintang diantara para remaja Quraisy, yang terkenal dengan ketampanannya, jiwa mudanya dan keharumannya, sebelum keputusannya untuk hijrah kepada Islam yang mulia.

Ya karena Allah dan RasulNya, Mush’ab memenuhi panggilan jiwa kepada agama tauhid sehingga akhirnya gugur sebagai syahid yang tiada sesuatu untuk mengkafaninya kecuali sepotong kain.

Jika ditutup kepalanya kedua kakinya tersingkap dan jika ditutupi di kedua kakinya kepalanya pun tersingkap.

“Dan diantara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah” (QS 33: 23).

Lantas bagaimana dengan hijrahmu kini? Sudahkah engkau persiapkan?

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lahir di Ujungpandang tahun 1984. Pekerjaan sekarang sebagai abdi masyarakat dan ibu rumah tangga dengan satu orang anak. Tinggal di Tapos Kota Depok.

Lihat Juga

Hijrah Perbaikan Diri

Figure
Organization