DDII Tolak Wacana Konversi Borobudur Jadi Wihara Buddha Internasional

Ilustrasi – Candi Borobudur. (komunikasi.fisip.undip.ac.id)

dakwatuna.com – Wacana dari Menko Maritim Rizal Ramli agar warisan nasional candi Borobudur untuk dijadikan wihara Buddha internasional menuai banyak penolakan. Penolakan tersebut salah satunya muncul dari ormas Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII).

“Dewan Dakwah menolak mewacanakan warisan nasional Borobudur menjadi wihara internasional dan objek Wisata Religi Buddhist terbesar di dunia”, demikian pernyataan DDII dalam rilisnya yang diterima redaksi dakwatuna.com, Rabu (7/10/2015).

Dalam pernyataan yang ditandatangani oleh Ketua Umumnya, Mohammad Siddik, DDII menyatakan mendukung usaha Pemerintah untuk meningkatkan jumlah turis asing ke Indonesia. Namun DDII tidak dapat menerima perubahan status Borobudur yang merupakan World Heritage (warisan dunia) dan warisan kebudayaan bangsa Indonesia menjadi objek religi Buddhist Internasional.

DDII menjelaskan bahwa wacana tersebut dilontarkan oleh Rizal Ramli pada saat acara Tribute to Batik di kawasan Blok M, Jakarta, hari Sabtu (3/10/2015). Rizal Ramli melontarkan wacana tersebut sebagai usaha untuk meningkatkan wisatawan luar negeri ke Indonesia yang sekarang hanya 10 juta pertahun menjadi 20 juta pertahun dalam lima tahun mendatang.

DDII mengingatkan, sebagai negeri Islam terbesar didunia wacana Rizal Ramli tersebut pasti akan menimbulkan reaksi negatif dari organisasi dan negeri-negeri Islam di luar negeri serta turis Muslim manca negara dan juga akan menimbulkan embarrassement bagi bangsa dan umat Islam Indonesia. (dakwatuna/hdn)

Konten Terkait
Disqus Comments Loading...