Topic
Home / Narasi Islam / Wanita / Beberapa Motif Wanita Memakai Jilbab

Beberapa Motif Wanita Memakai Jilbab

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (kawanimut)
Ilustrasi. (kawanimut)

dakwatuna.com – Dewasa ini, kita sering mendengar atau bahkan melihat di medsos mengenai pemakaian jilbab syar’i, mengajak kaum wanita muslimah untuk berjilbab. Tetapi mereka hanya mengajak berjilbab tapi hanya sekadar menutup kepala saja. Apakah benar itu yang dinamakan jilbab? Apa sih sebenarnya jilbab syar’i itu? jilbab tuntunan atau tradisi atau hanya sebagai trend masakini? dengan berbagai pertanyaan yang ada di benak penulis, maka penulis ingin menulis sedikit gambaran mengenai jilbab syar’i sebagai anjuran atau tradisi, atau bahkan hanya mengikuti trend masa kini sebagaimana yang kita lihat di medsos.

Jilbab merupakan kata yang tidak asing lagi diperdengarkan oleh telinga kita saat ini. Suatu kain yang berfungsi sebagai penutup aurat wanita kini sedang ramai dipergunakan sebagai trend dunia fashion. Banyak terdapat model dan tipe-tipe jilbab disuguhkan kepada wanita muslimah untuk mempercantik diri. Bahkan sampai diadakan suatu pameran untuk mengenalkan produk jilbab dengan berbagai model.

Di kalangan mahasiswa, terdapat banyak model jilbab, seperti  jilbab angka sembilan, jilbab arab, jilbab segi empat, jilbab punuk onta dan masih banyak model jilbab yang lainnya. Hal ini membuktikan bahwa ketertarikan wanita muslim untuk tampil lebih cantik dengan jilbab ataupun mengembangkan fashionnya melalui jilbab. Karena terdapat fenomena di berbagai kalangan mahasiswi, jilbab digunakan hanya saat mengikuti perkuliahan agar terlihat rapi, lebih syar’i bahkan lebih cantik dan elegan bersama-sama teman kuliah. Lalu setelah selesai mengikuti perkulihan dan sampai di rumah, kos, atau bermain, jilbab sudah tergeletak  dan tidak digunakan lagi.

Banyak di kalangan ulama tafsir menafsirkan masalah jilbab, begitu juga dalam kamus bahasa arab, yang mana jilbab yaitu baju kurung panjang sejenis jubah. Pada intinya, menurut hemat penulis jilbab sebagai penutup aurat kaum wanita kecuali muka dan telapak tangan dan juga menjalankan anjuran perintah Allah SWT yang wajib dilaksanakan oleh wanita muslimah.

Jilbab itu tuntunan dan kewajiban bagi kaum wanita muslimah yang harus dijalankan, bukan tradisi ataupun mengikuti trend masa kini di dunia fashion untuk mengubah style gaya hidup supaya kelihat cantik ataupun supaya tidak dibilang kuper atau kolot. Sangat miris kalau kita melihat kaum wanita berjilbab tapi masih memakai pakaian ketat, menampakkan lekuk anggota tubuhnya, sehingga ada istilah berpakaian tapi telanjang. Sebagaimana dalam Alquran surat Al-Ahzab ayat 59 dijelaskan pengertian tentang jilbab :

Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Minimnya pengetahuan tentang hakikat menggunakan jilbab serta tuntunan yang diberlakukan oleh agama islam, membuat wanita-wanita muslim seenakknya mengenakan jilbab. Pada dasarnya jilbab berfungsi untuk menutup aurat kewanitaan agar terhindar dari hal maksaiat. Akan tetapi, terkadang saat ini hanya digunakan sebagai kedok atau identitas bagi wanita-wanita tertentu agar terkesan baik, sopan, santun, dan berbudi luhur. Dan bahkan hanya dijadikan sebagai trend dan fashion style saja. Bila fenomena ini terus berkelanjutan, betapa mirisnya kondisi wanita muslim dan harga diri dari wanita muslim sekarang ini.

Kemungkinan – kemungkinan motif wanita muslimah memakai jilbab yaitu :

Pertama, ia berjilbab untuk menutupi sebagian cacat tubuh yang dideritanya. Kedua, ia berjilbab untuk bisa mendapat jodoh. Sebab sebagian besar pemuda, yang taat menjalankan syariat agama atau tidak, selalu mengutamakan wanita yang berjilbab. Ketiga, ia berjilbab untuk mengelabui orang lain bahwa dirinya orang baik-baik. Padahal, ia sebenarnya suka melanggar syariat Allah. Dengan berjilbab, maka keluarganya akan percaya terhadap keshalihannya, orang tidak ragu-ragu tentangnya. Akhirnya, dia bisa bebas keluar rumah kapan dan kemana dia suka, dan tidak akan ada seorang pun yang menghalanginya. Keempat, ia memakai jilbab untuk mengikuti mode, Mode itu biasanya menampakkan sebagian jalinan rambutnya, memperlihatkan bagian atas dadanya, memakai rok hingga pertengahan betis, memperlihatkan lekuk tubuhnya. Terkadang memakai kain tipis sekali sehingga tampak jelas warna kulitnya, kadang-kadang juga memakai celana panjang. Untuk melengkapi mode tersebut, ia memoles wajahnya dengan berbagai macam make up, juga menyemprotkan parfum, sehingga menebar bau harum pada setiap orang yang dilewatinya.  Kelima, ia berjilbab karena paksaan dari kedua orang tuanya yang mendidiknya secara keras di bidang agama, atau karena keluarganya semua berjilbab sehingga ia terpaksa menggunakannya padahal dalam hatinya ia tidak suka. Jika tidak mengenakannya, ia takut akan mendapatkan teguran dan hardikan dari keluarganya. Keenam, ia mengenakan jilbab karena mengikuti aturan-aturan syariat. Ia percaya bahwa jilbab adalah wajib, sehingga ia takut melepaskannya. Ia berjilbab hanya karena mengaharap ridha Allah, tidak karena makhluk.

Wanita berjilbab jenis keenam, akan selalu memperhatikan ketentuan-ketentuan berhijab, di antaranya: Hijab itu longgar, sehingga tidak menampakkan lekuk-lekuk tubuh (tubuh bukan hanya kepala). Tebal, hingga tidak kelihatan sedikit pun bagian tubuhnya. Hendaknya menutupi seluruh tubuh, selain wajah dan kedua telapak tangan, Tidak memakai pakaian yang sedang menjadi mode dengan tujuan pamer sehingga ia terjerumus kepada sifat membanggakan diri yang dilarang oleh agama.

Bagi wanita muslimah pakaian bermode itu boleh dipakai asal di depan mahramnya, mengikuti trend masa kini boleh boleh saja, tetapi harus memperhatikan batasan-batasan yang harus dijaga yang sudah ditentukan oleh syariat islam . Berjilbab sesuai dengan batas-batas yang ditentukan syariat sehingga Anda termasuk dalam golongan wanita yang berjilbab karena mencari ridha Allah dan takut akan murka-Nya.

 

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Alumni Pondok Pesantren Khalid Bin Walid (PPKHW) Pasir Pengaraian Rohul-Riau, alumni Fakultas Syari'ah jurusan Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, alumni Fakultas Syari'ah dan Hukum program magister (S2) jurusan Hukum Keluarga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Lihat Juga

Kemuliaan Wanita, Sang Pengukir Peradaban

Figure
Organization