Di Mana Nyambungnya?

Ilustrasi. (dyahsujiati.wordpress.com)

dakwatuna.com – Katanya berharap dicintai Allah? Tapi berani membelakangi Alquran dan melanggar perintah Allah? Di mana nyambungnya?

Katanya ingin dirahmati Allah? Tapi dengan bangga melakukan kemaksiatan? (ex: pacaran tanpa ikatan nikah). Di mana nyambungnya?

Katanya cinta Allah dan Muhammad? Tapi senangnya berteman sama orang-orang yang hobi melecehkan ajaran Allah yang dibawa Muhammad? Di mana nyambungnya?

Katanya cinta Allah dan Islam? Tapi mengagungkan pluralisme dan memuja bapak pluralisme? Beda jalan, Bro!

Katanya proud to be Muslim? Tapi nggak pede jalankan perintah Allah di Alquran dan sunah Rasulullah? Di mana nyambungnya?

Katanya proud to be Muslim? Tapi malah geger dan ribut gak terima kalau ada muslim yang syiarkan Islam? Di mana nyambungnya?

Katanya proud to be Muslim? Tapi kecenderungannya membela nonmuslim daripada saudara muslimnya? Di mana nyambungnya?

Katanya proud to be Muslim? Tapi minder dan jiper pada nonmuslim? Sampe mau-maunya pake atribut nonmuslim. Di mana nyambungnya?

Katanya cinta pada Muhammad? Tapi membela kaum yang mempunyai nabi setelah nabi Muhammad? Di mana nyambungnya?

Katanya cinta pada Muhammad? tapi membela kaum yang mencaci dan menghujat sahabat Muhammad? Di mana nyambungnya?

Katanya mengharap ridha Allah? Tapi berani menentang dan menantang Allah? (ex: milih pemimpin nonmuslim) Di mana nyambungnya?

Semoga Allah merahmati dan kita tidak menjadi muslim yang berani membelakangi Alquran & hadits. Aamin.

 

Author of book 'Dalam Benciku Masih Ada Cinta Untukmu' https://dyahsujiati.wordpress.com/2015/03/11/dalam-benciku-masih-ada-cinta-untukmu-2/
Disqus Comments Loading...