Arafah Dilanda Hujan Deras dan Angin Kencang

Suasana Arafah setelah dilanda hujan deras dan angin kencang, Senin (15/9/15). (republika.co.id)

dakwatuna.com – Makkah.  Hujan deras disertai angin kencang melanda Arafah. Dikabarkan sejak pukul 5 waktu setempat, langit mulai terlihat gelap.

“Hujan sangat deras dan angin cukup kencang,” kata Pelaksana Lapangan Maktour, Mohammad Rocky Masyhur dalam sambungan telepon internasional, dikutip dari republikaco.id, Senin (14/9/15).

Rocky memperkirakan, hujan dan angin ini akan menuju Makkah. Karena itu, ia mengimbau kepada jamaah Indonesia untuk aktif mencari informasi perkiraan cuaca. Selain itu, juga perlu diperhatikan agar tidak keluar pemondokan bila tidak ada kegiatan.

Sementara itu dilansir dari inilahcom, Pemerintah menyiapkan strategi antisipasi bencana seperti hujan lebat, badai angin, maupun pasir, pada puncak ibadah haji yaitu wukuf di Arafah.

“Kita harus antisipasi perubahan cuaca yang sangat ekstrim,” kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di sela-sela kunjungan kerja ke Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI), Mekkah, Senin (14/9/2015).

Menteri Agama mengatakan Kementerian Agama sebagai Panitia Penyelenggara Haji Indonesia (PPIH) akan melakukan koordinasi intensif dengan pihak otoritas di Arab Saudi untuk membuat strategi khusus mengantisipasi perubahan cuaca yang ekstrim di negara tersebut pada puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina).

“Strateginya akan kami siapkan dalam waktu dekat ini. Mudah-mudahan tidak terjadi cuaca ekstrim sehingga Wukuf di Arafah berjalan dengan baik,” kata Lukman.

Ia mengimbau seluruh petugas dan jamaah untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiagaan atas sesuatu yang tidak dinginkan tersebut, mengingat perubahan cuaca di Arab Saudi sangat ekstrim menjelang pergantian musim semi.
Menag Lukman Hakim Saifuddin juga mengimbau kembali jamaah agar menerapkan pola hidup sehat, mengenakan masker pada saat keluar pemondokan, dan mengkonsumsi air zam-zam dan kurma sebanyak tujuh butir per hari.

“Jangan forsir diri untuk ibadah yang tidak wajib menjelang puncak ibadah haji. Haji puncaknya adalah Arafah,” ujarnya mengingatkan.

Selain itu, ia kembali mengingatkan jamaah agar terus meningkatkan kewaspadaan terhadap perubahan cuaca yang ekstrim. (sbb/dakwatuna)

Lahir dan besar di Jakarta, Ayah dari 5 orang Anak yang hobi Membaca dan Olah Raga. Setelah berpetualang di dunia kerja, panggilan jiwa membawanya menekuni dunia membaca dan menulis.
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...