Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Si Kembar yang Mengagumkan

Si Kembar yang Mengagumkan

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Si Kembar (spesial)
Si Kembar (spesial)

dakwatuna.com – Soanah dan Soadah. Si kembar yang lahir dari suku Madura. Dua gadis manis ini duduk di kelas 6, di kelas yang sama dan di tempat duduk yang sama juga. Setiap hari mereka selalu datang ke sekolah paling awal. Setibanya di sekolah mereka langsung membersihkan ruangan kelasnya. mereka selalu terlihat kompak.

Keahliannya di bidang olahraga yaitu dalam bermain voli membawa mereka untuk selalu diikutkan dalam ajang O2SN mewakili sekolahnya. Tenaganya yang kuat selalu membawa mereka terpilih untuk mengikuti ajang tersebut. Soanah dan Soadah sudah tidak memiliki ibu, ibunya sudah meninggal beberapa tahun yang lalu karena sakit. Mereka hidup dengan ayah dan kakak perempuannya yang saat ini duduk di kelas 3 SMP.

Ayahnya hanya seorang buruh penoreh karet, Setiap hari Soanah, Soadah juga kakak perempuannya selalu membantu ayahnya untuk menoreh pohon karet milik orang lain. Mereka harus bangun jam 1 malam untuk pergi ke kebun karet, karena hanya pada malam hari pohon-pohon karet itu mengeluarkan getah yang lumayan banyak. Pergi ke kebun karet pada tengah malam sudah menjadi rutinitas Soanah dan Soadah.

Gelapnya malam juga banyaknya binatang buas seperti ular dan babi hutan tak menjadikannya alasan untuk mereka tak membantu ayahnya. Kegiatan ini biasa mereka lakukan setiap hari dari jam 1 malam hingga jam 5 subuh. Sepulang membantu ayahnya mereka langsung bersiap shalat dan berangkat ke sekolah. Perjalanan mereka pun lumayan jauh sekitar 4 KM dari rumahnya menuju sekolah. Selain itu mereka juga harus menyeberang menggunakan sampan.

Di usianya yang masih kecil mereka harus kehilangan ibunya juga kehilangan banyak waktu bermainnya. Tetapi semangat belajar mereka tetap tinggi. Mereka masih selalu menyempatkan datang untuk mengikuti kegiatan les. Padahal siang hari adalah waktunya mereka beristirahat karena malam harinya digunakan untuk bekerja membantu ayahnya. (Noriega/dakwatuna)

Redaktur: Samin Barkah

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Guru Relawan Sekolah Guru Indonesia Dompet Dhuafa Angkatan 7.

Lihat Juga

Program Polisi Pi Ajar Sekolah, Pengabdian Polisi Jadi Guru SD dan TK

Figure
Organization