Setiap Maktab Sediakan 21 Bus untuk Angkut Jamaah Menuju Arafah

Bus pengangkut jamaah haji Indonesia. (lensaindonesia.com)

dakwatuna.com – Makkah.  Pergerakan jamaah dari pemondokan menuju Padang Arafah dan selama rangkaian puncak haji menggunakan bus. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1436H/2015M menyediakan 21 bus untuk jamaah di setiap maktab.

Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah Arsyad Hidayat mengatakan, pergerakan jamaah untuk prosesi puncak ibadah haji akan dimulai pada 8 Dzulhijjah. Jamaah akan diangkut menggunakan bus ke Padang Arafah yang terletak di 20 kilometer bagian tenggara dari Masjidil Haram

Pengangkutan jamaah sesuai dengan maktab. Indonesia dilayani oleh 50 maktab. Setiap maktab bertanggung jawab terhadap tiga ribu jamaah.

“Kalau rata-rata satu kloter (kelompok terbang) berisi 400 jamaah maka ada tujuh kloter dalam satu maktab. Setiap maktab diangkut oleh 21 bus,” kata dia, seperti dilansir republika.co.id, Kamis (9/9/15).

Arsyad menjelaskan, bus yang mengangkut jamaah dari pemondokan ke Padang Arafah akan bergerak dengan sistem taradudi, yaitu bolak-balik atau dari Arafah ke pemondokan. Karena itu, ada beberapa kali pemberangkatan ke Padang Arafah.

“Akan ada beberapa putaran. Jika ada 21 bus maka kira-kira ada tiga kali putaran atau pemberangkatan. Bahkan, kalau busnya seperti bus shalawat yang berkapasitas hingga 80 orang itu hanya satu kali putaran setiap bus,” ujar Arsyad.

Menurut Arsyad, maktab akan melakukan pengundian kloter berapa yang mendapat giliran keberangkatan pertama, kedua, dan ketiga. Jamaah yang berangkat pagi hari harus diingatkan untuk membawa makanan.

Sebab, jamaah yang berangkat pagi hari diperkirakan tiba di Padang Arafah sekitar pukul 10.00 waktu Arab Saudi. “Layanan makan baru pada malam hari. Di sana, susah cari makan. Jadi, tolong diingatkan,” kata Arsyad.

Sebelumnya ramai diberitakan dreamco, sebanyak 17 bus hingga Selasa, 8 September 2015 ditemukan dalam kondisi bermasalah. 17 bus itu mengalami permasalahan dari kondisi AC yang tidak berfungsi hingga mogok.

Menurut Komisioner Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPIH) Agus Priyanto, sesuai penjelasan dari Panitia Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja Madinah, mengatakan 17 bus memang mengalami permasalahan. Dari total bus yang digunakan jemaah haji, hanya 10 persen yang bagus.

Pemerintah yang diwakili Dirjen Penyelenggara Haji dan dan Umroh dan Direktur Pelayanan Luar Negeri bertemu dengan naqabah (organda). Dari pertemuan tersebut diharapkan akan ada solusi masalah bus ini. (sbb/dakwatuna)

 

Lahir dan besar di Jakarta, Ayah dari 5 orang Anak yang hobi Membaca dan Olah Raga. Setelah berpetualang di dunia kerja, panggilan jiwa membawanya menekuni dunia membaca dan menulis.
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...