dakwatuna.com – Jakarta. Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Rofi Munawar mengatakan, Pemerintah lambat dalam mengantisipasi kebakaran hutan. Padahal, beragam indikator penyebab alamiah maupun teknis telah diketahui sejak lama. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi dalam bulan Juli hingga November 2015 akan terjadi El Nino moderat sampai kuat menghampiri Indonesia. Kondisi ini, akan memberikan efek pada tingkat intensitas dan frekuensi curah hujan yang semakin berkurang dan mundurnya periode musim penghujan 2015/ 2016 di beberapa wilayah
“Kebakaran hutan bukanlah kejadian tunggal yang berdiri sendiri. Kebakaran hutan tidak hanya terjadi karena faktor cuaca dan alam saja, namun merupakan tindakan yang disengaja oleh pihak-pihak tertentu untuk melakukan ekspansi lahan,” kata Rofi, di Kompleks Parleme, Senayan, Jakarta, dalam siaran persnya kepada dakwatuna.com,, Senin (7/9).
Rofi menambahkan, Wakil Presiden Jusuf Kalla pada pertemuan Tropical Landscape Summit, Senin (27/4) lalu pernah mengatakan, bencana kebakaran hutan disebabkan oleh ulah para perusahaan-perusahaan asing yang membuka lahan dengan cara membakar hutan. Adalah hal yang aneh, lanjut Rofi, bila ada pelaku yang dikemukakan tapi tidak ada yang di pidana. Pelaku kebakaran hutan yang tidak di hukum pidana menjadi akar masalah kebakaran hutan terus berulang setiap tahun.
“Tidak adanya tindakan pidana bagi korporasi pelaku kebakaran hutan, padahal pemerintah telah tegas dan mengetahui bahwa beberapa pelaku kebakaran hutan adalah perusahaan asing,” ungkap Rofi. Sementara, lanjut Rofi, warga hanya merupakan pelaku teknis dari perusahaan-perusahaan besar dalam menjalankan aktivitas membuka kebun dengan membakar.
Redaktur: Abdul Rohim
Beri Nilai: