[caption id="attachment_74068" align="alignright" width="257"] Mehmet Ciplak menggendong jenazah Alan. (nawaret.com)[/caption] dakwatuna.com – Ankara. Mehmet Çıplak, dialah tentara Turki yang menggendong dan mengevakuasi Alan Kurdi dari pantai. Dia menceritakan perasaan dan pengalamannya membawa bocah Suriah yang fotonya sedang menggemparkan dunia. Seorang balita yang meninggal dunia di laut saat mengungsi ke Yunani. Seperti dilansir Turk Press, Ahad (6/9/2015) hari ini, Çıplak bercerita, “Aku membayangkan anakkulah yang sedang terbaring di tempat itu.” Itulah perasaan Çıplak saat melihat tubuh Alan diombang-ambing ombak ke bibir pantai, sebelum akhirnya menggendong dan mengevakuasinya. Çıplak dan rekan-rekannya telah sampai di pantai kota Bodrum pada pukul 05.00 Rabu pagi. Dirinya mendapatkan laporan adanya sampan yang tenggelam saat membawa pengungsi, dan adanya beberapa jenazah yang telah sampai di pantai. Di pantai itulah dia akan melihat jenazah yang menjadi ikon gerakan penyelamatan para pengungsi Suriah. “Bocah Alan terbaring telungkup seperti anak yang sedang tidur. Ombak kadang mendekati dan menyentuh tubuhnya dan pergi. Walaupun sudah hampir dipastikan Alan telah meninggal, tapi aku saat itu aku berdoa, ‘Ya Allah, semoga dia masih hidup’, tapi setelah kudekati sama sekali tidak ada tanda kehidupan,” demikian Çıplak mengungkapkan perasaannya. Perasaan sebagai seorang ayah juga muncul pada diri Çıplak. Sehingga diapun merasakan seandainya bocah yang sedang terbaring adalah anaknya yang kini sudah berumur 6 tahun. Itulah perasaannya, sebelum akhirnya bisa tersadar dan memulai proses evakuasi... “Aku membawanya seperti seorang ayah yang menggendong anaknya, bukan seorang petugas yang sedang menunaikan pekerjaannya. Tubuh Alan terasa sangat ringan. Tapi perasaan membawanya adalah sesuatu yang sangat berat. Aku sebagai seorang ayah yang sedang membawa anaknya yang telah meninggal dunia,” demikian kenang Çıplak. Çıplak sama sekali tidak menyangka kalau foto dirinya sedang membawa Alan akan tersebar ke seluruh dunia, akan menjadi gambar headline media-media terkemuka dunia. Bahkan hingga kini, setiap melihat foto dirinya, selalu hadir perasaan yang sama saat membawa Alan. Menurutnya, membawa jasad Alan adalah hal yang terberat sepanjang dirinya bertugas selama 10 tahun. (msa/dakwatuna) Sumber: Turk Press