Topic
Home / Pemuda / Puisi dan Syair / Jika Untukmu, Dia tak ‘kan ke Mana

Jika Untukmu, Dia tak ‘kan ke Mana

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (imgkid.com)
Ilustrasi. (imgkid.com)

dakwatuna.com

Lelaki datang dengan kata, dengan inginnya,
Menyeruak tanpa ada bantahan.

Wanita patuh dengan rasa, dengan kasihnya, tanpa bisa mengelak.
Bertahan dengan tidaknya ketiadaan, tergugurkan karena rangkaian aksara.
Walau kadang tanpa makna
Walau kadang tak begitu dahsyat
Tapi menggugah rasa.

Di kesepian yang tunggal, adalah permainan yang meminta untuk terus diputar, lagi dan lagi…

Wanita datang dengan janji, tuk digenggam lelaki…

Meminta kepatuhan tuk janji yang ada,
Terlihat itu indah, terdengar itu syahdu… datang mengadu…
Dan rindu yang mengaduk kalbu

Pada perjalanannya, semua rapuh dalam nyata yang tak pernah ada

Pahamilah… Keadaan itu, bahwa yang hadir itu bukan Dia yang ingin menetap…

Tapi tamu yang ingin menumpang minum lalu pulang,
Dengan kesannya sendiri-sendiri….

Wanita mengenalkan rasa
Pada diri yang lama menanti
Nyanyian rindu bahkan sampai sumbang,
Membuncah dalam gejolak yang tak di mengerti.

Tersadar ataukah tidak, terlena dalam buaian cerita.
Diri yang tak lagi mengingat luka, karena rindu bak bara yang sulit dipadamkan.
Dan hati tak lagi menyentuh rasa, akan terhimpit sesakkan dada

sesaat… itu indah.

sesaat… itu bermakna.

sesaat… itu terkikis.

sesaat… itu pelan pelan redup

sesaat… itu tak lagi hidup

Wanita tenggelam dalam diam,
Lelaki tercekat dalam rindu dendam

Wanita bisu menuli nan membuta
Lelaki bingung, linglung nanar digulung rasa

Wanita ada pada inginnya,
Lelaki ada pada harapannya….

Hingga jika berlalu,
Kau masih di sini di rimbunan yang teduh….
Hingga jika pergi,
Lara hanyalah garis yang pendek

Hitungan waktu yang kian mundur…
Apapun itu tetaplah kisah yang tlah diatur

Jika untukmu, Dia tak kan ke mana…

Sebuah puisi saya tulis sebagai hadiah jelang milad saya yang ke-35 tahun (27 Agustus 2015).

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Founder PT Coach Addie Group & Indonesian Muslim Foundation, Tinggal di Kota Bandung kelahiran Kota Ketapang, Kalimantan Barat. Activist, Journalist, Professional Life Coach, Personal and Business Coach, Author, Counselor, Dai Motivator, Hypnotherapist, Neo NLP Trainer, Human Capital Consultant & Practitioner, Lecturer and Researcher of Islamic Economics and Thinker and a Writer on culture, humanity, education, politics, peace, Islam, Palestinian, Israel, America, Interfaith, transnational, interstate, Management, Motivation and Cohesion at workplace. Committed to building a Cohesive Indonesia, Cohesive Industrial relation, Cohesion at workplace and offer Islamic solutions to the problems that inside. Lulus dari Fakultas Dakwah STAI Al-Haudl Ketapang, Kalbar, Melanjutkan S-2 Manajemen di Universitas Winaya Mukti Bandung, Jawa Barat.

Lihat Juga

Kemuliaan Wanita, Sang Pengukir Peradaban

Figure
Organization