Topic
Home / Berita / Internasional / Asia / Di Bawah Kekuasaan Syiah, LGBT Sangat Merebak di Irak

Di Bawah Kekuasaan Syiah, LGBT Sangat Merebak di Irak

Ilustrasi. (Al-Safwa News)
Beberapa remaja mengenakan celana model melorot. (Al-Safwa News)

dakwatuna.com – Baghdad. Saat ini, fenomena LGBT cukup merebak di ibukota Irak, Baghdad. Publik mengritik fenomena ini karena pemerintahan Irak saat ini dikuasai kelompok-kelompok yang mengaku islami. Seperti yang diberitakan Al-Safwa News, Sabtu (22/8/2015) hari ini.

Selain kelompok berani munculnya kelompok lesbian, gay, biseksual dan transgender, marak juga fenomena remaja mengenakan celana model melorot. Bahkan saat ini ada pasar-pasar khusus terkenal menjual celana-celana yang dianggap sebagai pelanggaran moral di beberapa negara itu.

Di media sosial, publik berpolemik tentang dua fenomena ini. Ada yang mengklaimnya sebagai kebebasan individu sehingga tidak bisa diintervensi, dan banyak juga yang menilainya sebagai menentang adat dan moral dalam Islam. Apalagi Irak saat ini diklaim sedang dikuasai kelompok agama.

Menurut salah seorang penjual pakaian pria di Baghdad, saat ini tingkat penjualan celana model melorot mengalami kenaikan luar biasa. Permintaan selalu ada, dan bertambah terus. Sebagai penjual, dia mengaku turut menjualnya, apalagi masyarakat sudah mulai terbiasa melihat anak-anak muda mengenakannya.

Samir L, di antara anak muda yang mengenakan celana model melorot, mengatakan, “Masyarakat jangan memandang kami dengan menghina seperti itu. Kami juga bagian dari masyarakat. Mengenakan celana seperti ini hanyalah mengikuti mode yang terus berkembang. Kita hidup di negara yang demokratis, dan konstitusi melindungi hak setiap warga negara. Menurutku, mengenakan celana seperti ini tidaklah menentang undang-undang.”

Beberapa orang pengamat juga melihat, saat ini terdapat beberapa kafe yang khusus dikunjungi orang kelompok LGBT. Beberapa kafe sempat tutup bukan karena larangan dari pemerintah, tapi karena para pemiliknya merasa takut adanya ancaman pembunuhan dari kelompok bersenjata yang tidak diketahui.

Walaupun demikian, fenomena komunitas LGBT masih kuat, karena memang pemerintah belum mengeluarkan undang-undang yang melarang keberadaan mereka. (msa/dakwatuna)

Sumber: Al-Safwa News

Redaktur: M Sofwan

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Ketua Studi Informasi Alam Islami (SINAI) periode 2000-2003, Kairo-Mesir

Lihat Juga

Hisabmu Tergantung Ibadah Salatmu

Figure
Organization