Jumat , 4 Oktober 2024
Topic
Home / Pemuda / Pengetahuan / Sedia Bayam Sebelum DBD Datang

Sedia Bayam Sebelum DBD Datang

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
ilustrasi. (disehat.com)
ilustrasi. (disehat.com)

dakwatuna.com – Menurut Dr. H. Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH, MMB, anggota PAPDI dan Staf Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, selain demam tinggi mendadak, beberapa tanda lain yang bisa dialami orang yang terjangkit demam berdarah dengue (DBD) adalah : terjadinya gangguan pada pencernaan, berupa nyeri di ulu hati, mual hingga muntah, nyeri perut dan susah buang air besar, meski ada pula yang diikuti situasi diare (ditemukan pada 5 – 6% kasus DBD). Di samping itu terkadang ditemui juga keluhan pusing seperti melayang, pegal dan rasa nyeri di otot.

Beberapa hari kemudian, bersama dengan semakin aktifnya virus dengue “menggerogoti” pembuluh darah kapiler dan sistem pembekuan darah, timbul tanda khas manifestasi perdarahan. Bentuk-bentuk pendarahan spontan dapat berupa perdarahan kecil-kecil di kulit (petechiae), perdarahan agak besar (echimosis), perdarahan gusi, hidung, hingga tak jarang terjadi perdarahan masif (banyak) yang dapat berakhir dengan kematian.

Agar orang bisa terhindar dari situasi demikian, ada cara sederhana tapi ampuh yang bisa dibuktikan kemanjurannya, yaitu dengan melakukan pencegahan. Berbagai upaya guna tetap menjaga kesehatan lingkungan, terutama untuk menggempur sumber-sumber tempat hidup vektor pembawa virus Dengue, nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, baik di dalam maupun sekitar tempat tinggal, harus terus menerus dilakukan.

Klorofil

Sebab yang “dikerjai” adalah darah, cara lain yang juga patut diperhitungkan dalam menahan serta membantu penyembuhan DBD yaitu dengan “memperkokoh” bagian tersebut, termasuk tentunya daya tahan tubuh. Klorofil, yang dalam pengobatan konvensional dan alternatif sering digunakan sebagai penyegar mulut, pewangi kulit, serta penghambat pertumbuhan bakteri –berkat efek antiseptiknya– rupanya bisa diandalkan untuk melakukan itu.

Unsur yang kerap disebut zat hijau daun ini dapat bertindak sebagai “darah hijau”, yang berperan penting dalam proses penyediaan oksigen ke seluruh sel dan jaringan. Situasi tersebut dimungkinkan karena adanya kemiripan struktur, yang membuatnya bisa saling bertukar fungsi, dengan hemoglobin dalam darah manusia –perbedaan antara kedua molekul ini hanya terletak pada atom pusatnya : atom pusat klorofil adalah magnesium (Mg2+), sementara atom pusat hemoglobin adalah besi (Fe2+).

Percobaan pada tikus, sebagaimana dicatat Bernard Jensen dalam The Healing Power Of Chlorophyll, menunjukkan, binatang tersebut dapat tetap menjaga kelangsungan hidupnya, walaupun hemoglobin sel darah merahnya diganti dengan klorofil.

Sirkulasi darah yang bersih dan lancarnya aliran oksigen dalam tubuh merupakan mekanisme pertahanan alami yang paling andal, hingga tahan terhadap berbagai serangan organisme jahat, penyebab rupa-rupa gangguan kesehatan.

Di sisi lain, “ekor” molekul klorofil yang bersifat hidrofobik dapat menyusup ke dalam sel/jaringan dan mengangkat serta membuang beragam senyawa beracun, termasuk virus, yang “ngumpet” di sana, yang akan menyebabkan tubuh cepat sehat.

Bayam terbilang makmur klorofil. Dalam secangkir bayam terkandung 23,7 mg klorofil. Karenanya, sayuran ini bisa diandalkan untuk menangkal, dengan meningkatkan daya tahan tubuh, sekaligus membantu penyembuhan DBD.

Beta-karoten

Bayam juga memiliki beta-karoten. Kandungannya (mg) dalam setiap 100 gram bahan adalah : bayam kukus = 3.750, bayam rebus = 2.864, kripik bayam = 4.544, tumis bayam + santan = 2.988. Selain bermanfaat dalam menjaga kesehatan mata, unsur ini dapat meningkatkan komunikasi antar sel. Hal mana secara otomatis akan mendongkrak daya tahan tubuh.

Fakta lainnya, hasil penelitian yang dilakukan Jeane Esvandiary dkk dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta mendapatkan, rupanya unsur ini dapat pula memberikan efek analgetik dan antiinflamasi, yang tentunya sangat menguntungkan penderita DBD.

Glutathione dan ALA

Glutathione sebenarnya merupakan antioksidan yang diproduksi sendiri oleh tubuh. Namun, seiring beranjaknya usia, kemampuan tubuh untuk memproduksinya semakin menurun, mengakibatkan tidak tercukupinya kebutuhan akan unsur ini. Karenanya, meski sedikit, pasokan dari luar tetap penting diperhatikan. Disebut Dean Jones, ahli kimia dari Emory University School of Medicine, glutathione yang terserap oleh sel dari dalam mulut dan farinx, akan digunakan tubuh untuk mendukung reaksi detoksifikasi, mempertahankan kesehatan hati, mendorong sistem imunitas, membantu penggandaan sel, memperbaiki DNA rusak, mengurangi radang kronis, serta membersihkan polusi dan karsinogen.

Upaya yang bisa dilakukan guna mendongkrak kemampuan tubuh memproduksi glutathione adalah dengan mengasupkan alpha-lipoic acid (ALA). ALA akan membantu sel tubuh menyerap beragam asam amino penting yang dibutuhkan untuk terjadinya proses tersebut.

Bayam memiliki dua unsur tersebut. Selain memiliki 12,2 glutathione dalam 100 gramnya, dibanding sayuran lain, dicatat James A. Joseph, Ph.D, dan koleganya, bayam merupakan sumber ALA terbaik.

Zat besi, Vitamin C dan K

Unsur penting lain yang berkaitan dengan darah dan daya tahan tubuh yang juga dimilikinya adalah :

  • zat besi (Fe), dengan kandungan (mg) dalam setiap 100 gramnya, bayam kukus = 5,7, bayam rebus = 0,5, kripik bayam = 3,6, tumis bayam + santan = 0,8.

Fe merupakan mikroelemen esensial, terdapat dalam enzim-enzim yang bertanggung jawab untuk pengangkutan elektron (sitokrom), pengaktifan oksigen (oksidase dan oksigenase) dan pengangkutannya (hemoglobin, mioglobin).

  • vitamin C, dengan jumlah (mg/100 gr bahan), bayam kukus = 32, bayam rebus = 19, tumis bayam + santan = 22.

Vitamin ini berguna dalam meningkatkan daya tahan tubuh

  • serta vitamin K (89 mg/100 gr bahan), yang di samping bisa membantu setidaknya 12 protein khusus dalam darah, tulang, dinding arteri, dan bahkan otak, untuk menjalankan fungsinya, juga telah terbukti turut berperan dalam menjaga kadar normal faktor pembekuan darah II (protrombin), VII, IX, dan X.

Maka, seperti ‘Popeye si pelaut’, rajin-rajinlah menyantap bayam, supaya tetap sehat, badan kuat, siap “bertarung” manakala DBD datang menantang.

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Penulis buku "Ayat-Ayat Sehat" dan "Diet Islami"

Lihat Juga

Pantaskah untuk Menyakitinya?

Figure
Organization