Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Mentoringku Metamorfosisku

Mentoringku Metamorfosisku

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (ummunashrullah.blogspot.com)
Ilustrasi. (ummunashrullah.blogspot.com)

dakwatuna.com – “Maka nikmat dari TuhanMu yang manakah yang engkau dustakan?”  ayat ini sangat jelas menggambarkan terlampau banyaknya nikmat dari Allah Swt yang telah kita terima sampai diulang sebanyak 31 kali dalam surat Ar Rahman. Tentu saja ini menuntut tanda kesyukuran kita sebagai makhluk ciptaanNya, terhadap iman, islam, keluarga, kemerdekaan, kekayaan, ilmu dan sebagainya. Apa salah satu bukti kesyukuran itu? HabluminAllah, habluminannas serta eksplorasi alam untuk kebaikan. Nah apa itu??

“….Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu padahal itu baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui” (QS 2: 216). Dengan kacamata manusia terkadang kita melihat kesenangan duniawi itu yang paling indah, apalagi kita sebagai pemuda. Virus konsumtif, hedonisme, individualisme bahkan virus merah jambu telah menyerang antibodi dan pikiran para pemuda. Padahal persepsi pemuda yang harus dibangun adalah perjalanan dakwah islamiyah ini masih sangat panjang, butuh agen-agen perubahan yang mampu mengembalikan Islam ke masa kejayaannya. Siapa lagi yang akan paling banyak berperan? Sosok itu adalah pemuda.

Pemuda…Dialah sosok yang dengan kemampuannya, tekad, keberanian dan kesabarannya menghadapi tantangan yang dapat menghalau musuh dan mengangkat bendera kejayaan.

Pemuda…Dialah yang mampu belajar keras, menguasai dan menghasilkan pemikiran serta pembaharuan sekaligus yang paling mampu mentransformasikan pemikiran tersebut kepada orang lain.

Pemuda…Dialah sebagai pelopor dan sarana perubahan karena memiliki jiwa yang besar dan keinginan yang selalu memunculkan energi yang tersembunyi dalam bentuk gerakan membina umat.

Oleh karena itu, mentoring sebagai wadah untuk bermetamorfosis menjadi kupu-kupu dakwah yang cantik yang mampu melahirkan agen-agen perubahan itu. Yang mampu merubah kejalihiyaan menjadi kesejahteraan dengan sinar Islam yang terang benderang. Karena dalam mentoring ada proses untuk mengamalkan nilai-nilai Islam, ada jalan untuk merajut tali-tali cinta ukhuwah, sebagai wadah untuk meningkatkan kapasitas pemuda islami dan sebagai wadah generator pergerakan yang melahirkan generasi madani, Rabbani dan Qur’ani. Maju terus Mentoring, Lingkaran Cinta, Manusia Peradaban, Unlimited Spirit On Dakwah.

Ingatlah pertolongan Allah itu sangat dekat. “ Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu “ (QS 47: 7). Terlalu banyak kisah inspiratif yang bisa mengilhami semangat kita dalam menapaki jejak peradaban ini, membangun batubata tarbiyah yang kokoh. Sosok pemuda mulai dari Mush’ab bin Umair yang sangat saya kagumi, Abdurahman bin Auf, Sang Penakhluk Muhammad Al Fatih, Hasan Al Banna, M Anis Matta, bahkan bisa kita temukan pemuda-pemuda disekitar kita yang sukses meraih dunia dan akhiratnya berkat proses dari metamorfosis tarbiyah metamorfosis mentoring.

“ Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antara kamu, dan belum nyata orang-orang yang bersabar “ (QS 3: 142). So let’s move on to the best. Mari kita terus berkarya, AYKTM (Apapun Yang Terjadi Kami Tetap Mentoring).

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lahir di Ujungpandang tahun 1984. Pekerjaan sekarang sebagai abdi masyarakat dan ibu rumah tangga dengan satu orang anak. Tinggal di Tapos Kota Depok.

Lihat Juga

Kaderisasi Pemuda: Investasi Tegaknya Agama

Figure
Organization