dakwatuna.com – Rumah itulah kata yang ketika orang menyebut kata rumah, banyak orang yang langsung berkonotasi dengan kata mahal, susah mendapatkannya, tidak mungkin. Memang kini harga rumah serba mahal. Namun kalau kita sedikit demi sedikit menyisihkan penghasilan kita, bisa jadi 10 tahun ke depan kita bisa punya rumah. Namun yang paling utama kalau kita sudah mempunyai rumah adalah bagaimana biar rumah yang kita tinggali menjadi rumah yang sehat.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.4 Tahun 1992 Tentang Perumahan dan Permukiman mendefinisikan bahwa rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga.
Menurut Budihardjo (1987) fungsi rumah adalah sebagai berikut :
- Sebagai simbol dan pencerminan tata nilai selera pribadi penghuninya atau dengan kata lain sebagai pengejawantahan jati diri.
- Rumah sebagai wadah keakraban di mana rasa memiliki, kebersamaan, kehangatan, kasih dan rasa aman tercipta di
- Rumah sebagai tempat kita menyendiri dan menyepi, yaitu sebagai tempat melepaskan diri dari dunia luar, tekanan dan tegangan.
- Rumah sebagai tempat untuk kembali pada akar dan menumbuhkan rasa kesinambungan dalam untaian proses ke masa depan.
- Rumah sebagai wadah kegiatan utama sehari-hari.
- Rumah sebagai pusat jaringan sosial, rumah sebagai struktur fisik dalam arti rumah adalah bangunan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa rumah adalah bangunan yang merupakan tempat untuk tinggal seseorang atau keluarga setelah melakukan aktivitas di luar. Menurut hemat penulis ada 2 parameter rumah itu dikatakan sehat yaitu : pertama,rumah sehat secara bathiniyah dan yang kedua, rumah sehat secara lahiriyah.
Parameter pertama, rumah sehat secara bathiniyah yaitu sebuah situasi dan kondisi kebatinan di dalam rumah yang menitikberatkan pada nilai-nilai spiritual dan norma-norma yang baik yang meliputi perilaku dan aktivitas dari penghuni rumah.
Adapun ciri-ciri rumah yang sehat secara bathiniyah adalah :
- Rumah yang di dalamnya sering di bacakan ayat-ayat suci Al Qur’an.
- Rumah yang sering untuk di jadikan tempat ibadah seperti sholat.
- Rumah yang di dalamnya sering untuk melakukan dzikir kepada Allah.
- Rumah yang di dindinnya ada tulisan ayat-ayat Al Qur’an,sholawat, kaligrafi, gambar ka’bah, lambang organisasi agama seperti gambar logo NU.
- Rumah yang di dalamnya ada foto-foto para wali-wali,ulama-ulama,habib-habib dan kyai-kyai.
- Rumah yang di dalamnya sering untuk tempat silaturahmi dengan keluarga, handai taulan dan tamu-tamu.
- Rumah yang di dalamnya sering untuk tempat jamuan makan / shodaqoh.
- Rumah yang di dalamnya ada anak yatim.
- Rumah yang menjadikan tenang jiwa bagi penghuninya.(ngayemi:jawa).
- Rumah yang tidak ada cekcok / amarah / ribut / bertengkar di dalamnya. (langka tingkase : jawa).
- Rumah yang di dalamnya tidak pernah untuk melakukan mesum,berzina atau selingkuh.
- Rumah yang di dalamnya tidak pernah untuk tempat minum-minuman keras dan berjudi.
- Rumah yang di dalamnya tidak ada kiriman benda-benda ghoib seperti kiriman orang-orang nakal.(langka ures-urese:jawa)
- Rumah yang di dalamnya tidak ada barang-barang/benda-benda yang haram seperti ada buku atau baju tapi dari hasil mencuri.
- Rumah yang di dalamnya tidak ada peliharaan anjing. Karena akan mengurangi pahala setiap harinya bagi orang yang memeliharanya.
Dengan demikian dapat disimpulkan secara global bahwa rumah yang sehat secara bathiniyah adalah rumah yang penuh dengan keberkahan dan rahmat dari Allah di mana nilai-nilai spiritual lebih diutamakan untuk menuju rumah yang digambarkan Rasulullah dengan istilah baiti jannati yang artinya rumahku adalah laksana surga bagiku.
Parameter kedua rumah sehat secara lahiriyah yaitu kondisi fisik bangunan yang menitik beratkan pada konstruksi dan posisi fisik bangunan rumah. Sedangkan ciri-ciri rumah yang sehat secara lahiriyah adalah :
- Menurut situs rumahbangun.com bahwa ciri-ciri rumah yang sehat adalah sebagai berikut :
- Menempatkan jendela dengan baik sehingga setiap ruangan mempunyai sirkulasi udara maupun cahaya yang cukup, udara segar dan bersih sangat diperlukan di dalam rumah, selain itu ruangan yang terlalu gelap dan pengap juga memberikan peluang besar untuk berkembang biak bagi bakteri yang membahayakan kesehatan keluarga.
- Apabila tidak memungkinkan untuk meletakkan jendela pada dinding maka perlu dimodifikasi sedemikian rupa agar tetap ada lubang ventilasi, misalnya dengan cara mengatur peletakan denah rumah atau dengan menambahkan lobang sepoi-sepoi pada atap.
- Membuat Green House ( rumah hijau ramah lingkungan ) misalnya dengan berprinsip bahwa pada siang hari tidak perlu menyalakan listrik, caranya dengan mengatur tempat masuk cahaya serta perletakan tanaman untuk menghiasi halaman.
- Jenis hewan peliharaan tertentu yang membahayakan kesehatan perlu dibuatkan tempat tersendiri di luar rumah.
- Memilih jenis material bangunan yang tidak banyak mengandung bahan berbahaya, contohnya menghuni rumah kayu atau bambu alami tanpa cat tentu lebih sehat jika dibanding rumah tembok dengan aneka cat yang belum memenuhi standar aman untuk sehat.
- Tips rumah sehat berikutnya yaitu mengatur perletakan sumber air, apabila menggunakan air bawah tanah maka harus mencari sumber sejauh mungkin dengan posisi septic tank.
- Pemipaan sanitasi air bersih maupun air kotor diatur sedemikian rupa sehingga tidak tersumbat atau terjadi kotor di dalam pipa khususnya untuk arus air bersih.
- Memberikan jendela atau lobang asap pada dapur sehingga asap tidak mengendap di dalam rumah.
- Tempat sampah diletakkan pada posisi bagus, tertutup dan kedap air serta tidak mengganggu aktivitas didalam rumah entah itu dari segi bau maupun pemandangan yang tidak sedap.
- Kebiasaan hidup sehat juga sangat mempengaruhi dalam menunjang kesehatan seperti segera mencuci piring setelah dipakai serta menyapu atau mengepel lantai secara berkala.
- Letak rumah juga sangat mempengaruhi kesehatan keluarga. Contohnya rumah yang menghadap timur akan sering mendapatkan sinar matahari pagi dengan kandungan vitamin yang berguna untuk tubuh.
- Adanya fasilitas kesehatan di dekat rumah seperti rumah sakit, puskesmas atau bidan sehingga apabila terjadi hal-hal yang tidak diharapkan maka bisa segera sampai ke klinik untuk mendapatkan pengobatan yang baik.
- Menurut situs artikellingkunganhidup.com. bahwa ciri-ciri rumah yang sehat adalah sebagai berikut :
- Segi konstruksi bangunan, yaitu memiliki pondasi dan konstruksi yang cukup kuat dan aman untuk penghuni di dalamnya serta dibuat dari bahan bangunan yang tahan lama, mudah untuk dipelihara, terdapat jaringan listrik dan bersifat tahan api.
- Segi kesehatan yaitu mampu menunjang kondisi kesehatan tiap penghuninya. Contoh di tiap ruangan tersedia penerangan dan tidak lembab, terpenuhinya jaringan air bersih dan air minum, terdapat pembuangan sampah, saluran air pembuangan air kotor/limbah rumah tangga dan sebagainya.
- Segi kenyamanan, yaitu bertujuan agar penghuni nyaman bertempat tinggal dan mudah melaksanakan kegiatannya.
- Segi keterjangkauan biaya yaitu pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana rumah disesuaikan dengan dana dan kemampuan pemilik rumah.
- Segi keserasian lingkungan, yaitu untuk memberikan keindahan dan keasrian lingkungan rumah. Contoh; menanam tanaman di perkarangan, memberi lampu penerangan dan sebagainya.
Itulah ciri-ciri rumah sehat baik secara bathiniyah maupun lahiriyah. Sungguh akan sangat asri, nyaman, tenang, damai dan tentram manakala ciri-ciri tersebut di atas dapat dipenuhi. Semoga kita bisa memiliki rumah yang sehat. Apabila hingga kini belum bisa, maka mulailah sedikit demi sedikit agar apa yang kita harapkan bisa terwujud. Wujudkanlah rumah yang sehat agar semua anggota keluarga akan semakin hangat !!!
—
Referensi :
- Buku UU No. 4 Tahun 1992 Tentang Perumahan dan Permukiman
- Buku Materi Kuliah Rekayasa Lahan II,Maman Hilman, 2010,UPI Bandung.
- http://www.rumahbangun.com
- http://www.artikellingkunganhidup.com
Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya
Beri Nilai: