Topic
Home / Narasi Islam / Resensi Buku / 30 Testimoni Pengamal Dhuha

30 Testimoni Pengamal Dhuha

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Cover buku "30 Testimoni Pengamal Dhuha".
Cover buku “30 Testimoni Pengamal Dhuha”.

Judul buku: 30 Testimoni Pengamal Dhuha
Penulis: Mamby Alice Syahputra
Penerbit: Semesta Hikmah
Tahun: 2014
Tebal: 152 Halaman
ISBN: 978-602-7701-47-2

Kisah Sukses Pengamal Shalat Dhuha

dakwatuna.com – Salah satu ibadah sunnah yang biasa dilakukan oleh kaum muslim adalah shalat sunnah. Di antara shalat-shalat sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan adalah shalat sunnah dhuha. Sebagaimana Allah pun bersumpah di dalam Alquran dengan menggunakan waktu dhuha, yaitu dalam surat ad-dhuha pada ayat pertama. Allah SWT menjadikan waktu dhuha sebagai qasam (sumpah) tentu karena pada waktu tersebut termasuk waktu yang diistimewakan.

Alah SWT memerintahkan untuk mengerjakan ibadah-ibadah tentu dengan berbagai faedah yang dimiliki ibadah-ibadah tersebut, karena tidak mungkin bagi Allah SWT menjadikan suatu pembebanan terhadap hambaNya tanpa adanya maslahat yang terkandung dalam pembebanan tersebut, termasuk pula dengan ibadah shalat dhuha. Shalat dhuha memiliki berbagai faedah, namun pada umumnya kebanyakan orang mengetahui bahwasanya faedah melaksanakan shalat dhuha adalah untuk dimudahkan rezekinya. Di samping faedah yang berupa rezeki yang dimudahkan, ada beberapa faedah dari shalat dhuha yang lain.

Dalam buku “30 Testimoni Pengamal Dhuha” yang ditulis oleh Mamby Alice Syahputra ini, penulis mencoba untuk menyajikan faedah-faedah shalat dhuha dengan langsung mengangkat fakta yang ada. Penulis menyuguhkan realita kehidupan yang dirasakan oleh para pengistiqomah shalat dhuha.

Di antara realita yang berhasil penulis dapatkan dari berbagai sumber adalah bahwasanya shalat dhuha menjadi wasilah hidup ini kembali terkontrol “Saya ingin hidup ini terkontrol kembali. Ternyata tidak enak juga kalau waktu dan kesehatan yang ada ini cuma dihambur-hamburkan. Semoga apa yang Saya lakukan di masa lalu mendapat ampunan. Dan Saya juga berdoa supaya hidup ini lebih tertata” (hlm. 67). Pernyataan yang dilontarkan Susi seorang yang bekerja jauh di rantauan, Batam. Dia telah masuk jurang kesesatan dengan dunia clubbing yang pada akhirnya tergugah hatinya dengan shalat dhuha.

Lain cerita dengan Ny. Asna, Medan yang berhasil sembuh dari kanker payudara. “Salah seorang teman suami yang datang ke rumah menyarankan agar aku rutin melakukan shalat dhuha. Saran itu didasarkan pada sebuah hadits Rasulullah SAW. yang berbunyi: dalam tubuh manusia terdapat 360 persendian dan ia wajib bersedekah untuk tiap persendiannya” (hlm. 7). Dalam hadits tersebut dijelaskan bahwa sedekah yang wajib atas tiap persendian tersebut sudah cukup dengan dua rakaat shalat dhuha.

Salah satu di antara banyak kisah yang disuguhkan penulis adalah kisah yang datang dari seorang yang dapat dikategorikan orang yang sibuk, dalam kesibukannya pun ia masih bisa menyempatkan waktu untuk menghadirkan diri kepada sang pencipta melalui shalat dhuha, kisah yang datang dari instruktur Akpol H. Aiptu Samiyanto. Saat senggang dimanfaatkannya untuk melakukan ibadah sunnah termasuk shalat dhuha. Dia adalah pria yang mengaku tak tahu bahwa salah satu faedah shalat dhuha adalah melancarkan rezeki (hlm. 30). Sumiyanto mengaku bahwa jika digambarkan dengan grafik angka, maka dapat dibilang kualitas hidupnya naik dari satu hingga delapan. Kendati doa yang dia panjatkan selepas dhuha adalah doa biasa, rupanya Allah lebih mengetahui, dan memberikan padanya apa-apa yang dibutuhkannya (hlm. 32). Di samping ketiga kisah di atas, masih banyak realita lagi yang dicantumkan penulis di dalam buku ini guna menjadi inspirasi pembaca sekalian.

Di dalam buku “30 Testimoni Pengamal Dhuha” karya Mamby Alice Syahputra ini disajikan 30 pengalaman pribadi para pengamal shalat dhuha, mulai dari mereka yang memang sudah terbiasa shalat dhuha semenjak lama atau mereka yang sudah mengerti bagaimana shalat dhuha namun belum memiliki kesempatan untuk melaksanakannya baik belum ada kesadaran diri sampai ada di antaranya pribadi yang sibuk, berada dalam kesempitan atau bahkan yang dahulunya berada di lembah kebiadaban.

Pada bagian akhir buku ini, apa saja keutamaan, bagaimana tatacara melaksanakan, serta doa shalat dhuha disertakan pula demi memudahkan pembaca untuk mengenal dan memahami serta akhirnya benar-benar membiasakan shalat dhuha.

Melalui buku “30 Testimoni Pengamal Dhuha” ini akan menggugah pembaca sekalian untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui shalat dhuha. Oleh karenanya, buku ini sangat tepat untuk dikonsumsi dari berbagai kalangan. Tidak hanya mengharap faedah yang bisa dicapai setelah melaksanakan shalat dhuha, namun buku ini akan membuat hati pembaca tergerak untuk senantiasa shalat dhuha dengan penuh keikhlasan. Dengan demikian, maka pembaca khususnya dan orang-orang di sekeliling kita terutama keluarga kita tercinta akan senantiasa mendawamkan amalan pada waktu dhuha ini.

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Mahasiswi Fakultas Syari�ah UIN Walisongo Semarang.

Lihat Juga

Amal Spesial, Manajemen Hati

Figure
Organization