Topic
Home / Berita / Daerah / Beberkan Kronologi Insiden Tolikara, Polri Benarkan Pelaku Pembakaran Masjid Adalah Pemuda GIDI

Beberkan Kronologi Insiden Tolikara, Polri Benarkan Pelaku Pembakaran Masjid Adalah Pemuda GIDI

Pembakaran Masjid di Tolikara, Papua.  (ri.co.id)
Pembakaran Masjid di Tolikara, Papua. (ri.co.id)

dakwatuna.com – Jakarta. Fanpage Facebook Divisi Humas Mabes Polri membeberkan kronologi insiden pembubaran jamaah shalat Id dan pembakaran kios serta masjid (dalam status tersebut tertulis mushalla) di Tolikara, Papua, yang terjadi pada Jumat (17/7), yang bertepatan pada Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1436 Hijriah. Dalam status tersebut, Polri membenarkan bahwa insiden itu akibat ulah sekelompok orang dari Gereje Injili Di Indonesia (GIDI).

Status tersebut menerangkan, bahwa di Tolikara sedang berlangsung Seminar dan KKR Pemuda GIDI. Namun, seminar yang pada awalnya dijadwalkan dalam proposal pada 22-27 Juli 2015, ternyata lebih maju yaitu 13-19 Juli 2015, di mana ada satu hari yang bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri, dan ditutup pada 20 Juli 2015.

“Di antara tanggal tersebut ada tanggal 17 Juli yang bertepatan Idul Fitri,” tulis Fanpage Facebook Divisi Humas Mabes Polri, Kamis (23/7).

Mabes Polri membenarkan, bahwa badan pekerja GIDI Tolikara mengeluarkan surat yang berisi larangan umat Muslim melaksanakan shalat Id di Tolikara. Shalat boleh dilakukan asalkan di luar Tolikara. Selain itu, juga berisi larangan pemakaian jilbab bagi wanita Muslim.

Selanjutnya, dalam status itu dijelaskan, pada 13 Juli 2015, Kapolres setempat mendapat surat larangan tersebut dan memverifikasinya. Namun, dari hasil verifikasi, Presiden GIDI mengatakan, surat tersebut tidak resmi karena tidak di mendapatkan persetujuan dari Ketua GIDI.

Selanjutnya, Kapolres mengkomunikasikan agar shalat Id bisa dilaksanakan di Tolikara. Selain itu, Bupati juga akan koordinasi dengan panitia GIDI agar surat dicabut. Karena penjelasan itu, akhirnya Kapolres bertemu dengan tokoh masyarakat.

“Dan ada hasil silahkan shalat Id di halaman Koramil. TNI dan Polri akan siap melakukan pengamanan,” demikian kesepakatan Kapolres dan tokoh masyarakat.

Tetapi, tidak disangka, ketika shalat Id sedang berlangsung, tiba-tiba datang sekelompok pemuda GIDI dan memaksa jamaah shalat Id membubarkan diri. Kapolres dan tokoh masyarakat bernegosiasi dengan sekelompok pemuda itu agar shalat tetap boleh terlaksana sampai pukul 08.00 WIT, namun tidak berhasil.

Kemudian terjadi pelemparan, karena posisi shalat sedikit di bawah sehingga mudah jadi sasaran lempar. Namun, massa tidak dapat mendekati karena ada pagar berduri. Meskipun ada tembakan peringatan ke atas, tetapi massa tidak menggubris. Akhirnya aparat melepaskan tembakan hingga 12 orang luka kemudian mereka membubarkan diri.

Tak disangka saat pemuda GIDI membubarkan diri, ada dari kelompok pemuda GIDI yang membakar kios hingga merembet ke Masjid. Jumlah kios yang terbakar berjumlah 70 unit serta 2 mobil terbakar. Api membesar karena ada kios yang menjual bensin serta tidak adanya pemadam kebakaran.

“Saat ini amanat langsung dari presiden untuk bangun kembali kios serta Masjid di Tolikara,” tutupnya. [Baca juga: Kondisi Tolikara Terkini Berdasarkan Hasil Penelusuran FOZ] (abr/dakwatuna)

Redaktur: Abdul Rohim

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Seorang suami dan ayah

Lihat Juga

Grand Launching SALAM Teknologi Solusi Aman Covid-19 untuk Masjid

Figure
Organization