Topic
Home / Berita / Nasional / Kepolisian dan Pemda Jangan Hanya Fokus di Pengaturan Lalu Lintas Mudik Saja

Kepolisian dan Pemda Jangan Hanya Fokus di Pengaturan Lalu Lintas Mudik Saja

Seorang petugas polisi sedang mengatur lalu lintas mudik. (tempo.co)
Seorang petugas polisi sedang mengatur lalu lintas mudik. (tempo.co)

dakwatuna.com – Jakarta. Komisi V DPR RI meminta kepolisian dan Pemerintah Daerah (Pemda) tak hanya fokus mengawasi kelancaran lalu lintas (lalin) di jalur mudik, tapi juga untuk memaksimalkan pengaturan lalin di jalur wisata.

Wakil Ketua Komisi V DPR RI Yudi Widiana Adia mengatakan, banyaknya jumlah pemudik tahun ini yang akan memadati tempat wisata, akan menyebabkan kemacetan parah.

“Seperti tahun-tahun sebelumnya, saat libur Lebaran, jalur kawasan wisata akan macet, seperti dikawasan puncak. Karenanya pengaturan lalu lintas perlu dimaksimalkan. Jangan hanya dijalur mudik, tapi juga di jalur menuju kawasan wisata,” kata Yudi, di Jakarta, dalam siaran tertulisnya, Selasa (21/7).

Seperti diketahui, jalur menuju sejumlah kawasan wisata favorit seperti puncak, Cisarua Bogor, Pantai Carita di Banten dan sejumlah kawasan wisata lainnya mengalami kemacetan parah dan antrian kendaraan yang panjang. Di jalur menuju kawasan puncak, Senin (20/7) kemarin, kemacetan parah terjadi sejak pagi hari. Para pengendara mengaku sudah terjebak kemacetan berjam-jam.

Selain penanganan lalin di jalur wisata, legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dari daerah pemilihan (Dapil) Jawa Barat IV yang meliputi Kota/Kabupaten Sukabumi itu juga meminta kepolisian, Kemeterian Perhubungan (Kemenhub) dan Dinas Perhubungan (Dishub) untuk mengantisipasi lonjakan penumpang saat arus balik. Menurut Yudi, penanganan arus balik lebih berat ketimbang arus mudik mengingat ketiadaan layanan trasnportasi gratis seperti saat mudik. Karena itu, seluruh moda transportasi khususnya transportasi darat harus siap.

“Penangan arus balik akan lebih sulit karena tidak ada layanan transportasi balik gratis seperti saat mudik. Para pemudik akan menyerbu transportasi umum seperti kereta dan bus. Karena itu, transportasi darat harus siap, baru dari sisi jumlah maupun kelaikannya. Jangan sampai ada bus tak laik jalan dipaksakan menjadi angkutan lebaran,” pungkas Yudi. (abr/dakwatuna)

Redaktur: Abdul Rohim

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Seorang suami dan ayah

Lihat Juga

Grand Launching SALAM Teknologi Solusi Aman Covid-19 untuk Masjid

Figure
Organization