dakwatuna.com – Jakarta. Demi bisa merayakan Idul Fitri dengan sanak saudara di kampung halaman, berbagai cara dilakukan. Bahkan, moda transportasi yang tidak layak digunakan untuk perjalanan jauh, seperti sepeda motor, terpaksa dimanfaatkan.
Kementerian Perhubungan memperkirakan pada tahun ini 2 juta sepeda motor digunakan untuk mudik. Jumlah tersebut disinyalir meningkat 8 persen dari tahun lalu.
“Tidak semua sepeda motor didesain untuk menempuh jarak jauh. Kebanyakan sepeda motor yang digunakan masyarakat sebenarnya adalah moda transportasi dalam kota untuk jarak dekat. Jadi, dari sisi peruntukannya, tidak disarankan untuk mudik antarkota bahkan antarprovinsi menggunakan sepeda motor. Sepeda motor lebih ringkih dan berisiko,” jelas Edo Rusyanto, koordinator Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman), dalam rilis Carmudi.
Dilihat dari sisi kesehatan, mudik dengan sepeda motor juga banyak memberikan dampak buruk.
“Mengendarai sepeda motor jarak jauh dengan duduk berjam-jam dapat mengganggu sistem metabolisme tubuh dan meningkatkan kadar gula darah karena menghadapi stres di jalanan. Belum lagi ditambah dengan keluhan nyeri leher dan tulang punggung bagian bawah atau low back pain karena kelelahan. Keadaan jalan berlubang meningkatkan risiko terjadinya penekanan pada struktur tulang dan saraf yang akan menyebabkan nyeri hebat,” timpal Eko Suryo, dokter spesialis saraf, seperti dikutip dari okezone.com
Sementara itu, dikutip dari inilah.com, data Polri menyebutkan bahwa terjadi peningkatan jumlah kecelakaan tahun ini jika dibandingkan dengan tahun 2014.
“Jumlah kecelakaan sampai H-5 Lebaran mencapai 206 korban dibandingkan tahun 2014 yang jumlahnya 193 korban, ada naik 6,7 persen,” kata Karopenmas Humas Polri Brigjen Agus Rianto .
Agus merinci detail data kecelakaan tersebut. Ada peningkatan sebesar 80 persen persen pada korban meninggal dunia yang mencapai 45 orang, dibandingkan tahun lalu yang totalnya berjumlah 25 orang. (sbb/dakwatuna)
Redaktur: Saiful Bahri
Beri Nilai: