Topic
Home / Keluarga / Kesehatan / Mensyukuri Sehat di Kala Ramadhan

Mensyukuri Sehat di Kala Ramadhan

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (bestfreejpg.com)
Ilustrasi. (bestfreejpg.com)

dakwatuna.com – Ramadhan sudah pertengahan. Kita patut bersyukur atas nikmat yang diberikanNya menyampaikan kita pada detik ini. Detik di hari keempat belas Ramadhan. Syukur ini tentu sudah sering diingatkan sejak malam pertama Ramadhan. Penceramah-penceramah tarawih hari pertama sudah mengatakan soal syukur ini, dan juga mengajak jamaah berdoa meminta disampaikan pada Ramadhan tahun mendatang.

Hari-hari Ramadhan biasanya berlangsung tidak sebagaiman biasa. Jam masuk dan pulang beberapa sekolah atau kantor yang lebih kendor dari biasanya. Aktivitas tidak sepadat biasanya. Dan acara-acara perayaan dilaksanakan malam untuk berbuka bersama sehingga tidak menguras tenaga saat jangka waktu masih lama dari waktu berbuka. Maka, nikmat mana lagi yang harus kita syukuri kalau bukan soal diberi fisik yang sehat?

Seseorang yang penulis kenal terkena penyakit tifus di awal Ramadhan. Ia dipaksa harus bed rest dan menjadi lemas, tidak semangat untuk melakukan apapun. Target Ramadhan jadi tidak bersemangat direncanakan. Masuk Ramadhan pun tidak bisa ikut ke masjid merasakan euforia dan terkena engaruh semangat Ramadhan. Pemulihan tifus yang memakan waktu lama mau tidak mau menjadi penghalang untuk memaksimalkan ibadah pada Bulan Ramadhan.

Coba diingat-ingat kondisi kita sampai hari ini? Apakah sejauh Ramadhan berlangsung diri kita masih diberi kesehatan? Jika iya, coba kita sama-sama refleksi lagi, apakah kesehatan adalah nikmat yang senantiasa kita syukuri setiap harinya? Ketika Allah menimpakan manusia berada dalam kondisi sakit, saat Bulan Ramadhan pula, tiba-tiba terasa sangat berharga apalagi pada momentum Ramadhan di mana setiap amalan memiliki nilai yang sangat istimewa. Tiba-tiba saja terasa betapa nikmat sehat menjadi sangat dirindukan. Dan pada detik yang sama kita akan merasa : betapa kita masih jarang sekali bersyukur pada Allah soal kesehatan yang dengan begitu baiknya Ia berikan pada kita, bahkan tanpa kita minta, karena kita mungkin lebih sering lupa meminta kesehatan pada doa-doa kita.

Ada banyak nikmat yang Allah berikan pada manusia sebagai hambaNya di bumi ini. Kesehatan hanyalah salah satunya. Di sisi lain, masih banyak juga nikmat Allah yang belum kita syukuri. Maka, yuk sama-sama kita memanfaatkan momentum Ramadhan ini untuk melipatgandakan syukur pada Allah. Dan lebih jauh lagi, melipatgandakan syukur tidak hanya dengan sekadar mengucap hamdalah. Lebih jauh dari itu, melipatgandakan syukur juga dapat berupa melipatgandakan kebaikan yang kita lakukan baik terhadap diri sendiri, terhadap Allah, maupun terhadap orang lain sebagai bukti bahwa kita menggunakan pemberian dan nikmatNya untuk kebaikan.

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Tergabung di Forum Lingkar Pena wilayah Yogyakarta. Staf Media Informasi Islam di Keluarga Muslim Fakultas di kampusnya Bercita-cita menjadi penulis yang dapat menginspirasi sekitarnya dan tidak hanya berkarya untuk kepentingan dunia.

Lihat Juga

Zakat Sebagai Solusi Masa Depan BPJS Kesehatan

Figure
Organization