Topic
Home / Keluarga / Pendidikan Anak / Gizi Anak Menjadi Pondasi Bangsa

Gizi Anak Menjadi Pondasi Bangsa

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (inet)
Ilustrasi. (inet)

dakwatuna.com – Menurut kamus kesehatan bahwa gizi adalah senyawa yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan dan kelangsungan hidup manusia. Istilah gizi sering kali digunakan saling menggantikan dengan nutrisi, terutama bila merujuk pada manusia. Gizi adalah nutrisi untuk manusia.

Pengertian anak menurut UU No. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak yaitu bahwa anak adalah amanat yang diberikan Allah kepada kedua orang tua untuk dijaga, dididik dan dilindungi. Adapun soal perlindungan terhadap anak tidak hanya diberikan setelah ia lahir tapi bayi yang masih di dalam kandungan pun juga wajib dilindungi.

Untuk lebih jelasnya tentang pengertian anak kini banyak pakar mengartikan tentang anak sebagai berikut:  Anak adalah titipan Allah yang harus diberi pendidikan yang baik dan benar. Anak adalah anugerah terindah bagi setiap orang tua. Anak merupakan harta tak ternilai bagi setiap pasangan suami istri. Anak akan menjadi generasi penerus keturunan untuk keluarga. Anak adalah investasi dan harapan masa depan bangsa serta sebagai penerus generasi di masa mendatang. Oleh karenanya dalam siklus kehidupan, masa anak-anak merupakan fase di mana anak mengalami tumbuh kembang yang menentukan masa depannya. Perlu adanya optimalisasi oleh orang tua dalam mengembangkan anak karena selain krusial,di mana pada masa itu anak juga membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua atau keluarga sehingga secara mendasar hak dan kebutuhan anak dapat terpenuhi secara baik. Anak seyogyanya harus dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang sehat jasmani dan rohani, cerdas, bahagia, bermoral tinggi dan terpuji. Dengan kata lain yang kini sangat populer adalah anak yang berkarakter. Karena di masa depan mereka merupakan aset yang akan menentukan kualitas peradaban bangsa. Maka dari itu fenomena yang perlu mendapat perhatian saat ini adalah maraknya anak-anak yang kekurangan gizi. Kekurangan gizi menurut (www.kb.123sehat.com) adalah suatu keadaan yang diakibatkan oleh kurangnya asupan zat gizi dari makanan sehingga berdampak pada timbulnya masalah kesehatan. Hal ini juga bersesuaian dengan konstitusi kita di mana menurut UUD 1945 Pasal 28B ayat 2 “ Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Sedangkan menurut UU No. 4 Tahun 1979 tentang KESEJAHTERAAN ANAK Pasal 2 “ Anak berhak atas kesejahteraan, perawatan, asuhan dan bimbingan berdasarkan kasih sayang baik dalam keluarganya maupun di dalam asuhan khusus untuk tumbuh dan berkembang dengan wajar”. Adapun menurut UU No. 23 Tahun 2002 tentang PERLINDUNGAN ANAK Pasal 8 “ Setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial sesuai dengan kebutuhan fisik, mental, spiritual, dan sosial.”

Penyebab Anak Kekurangan Gizi

Menurut Dr. Sri Kurniati M.S. dokter  ahli  gizi medik rumah sakit anak dan bersalin harapan kita Jakarta menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang menjadi penyebab kurang gizi pada anak yaitu :

  1. Jarak antara usia kakak dan adik yang terlalu dekat ikut mempengaruhi. Dengan demikian, perhatian si ibu untuk si kakak sudah tersita dengan keberadaan adiknya, sehingga kakak cenderung tidak terurus dan tidak diperhatikan makanannya. Oleh karena itu akhirnya si kakak menjadi kurang gizi. Balita itu konsumen pasif, belum bisa mengurus dirinya sendiri, terutama untuk makan.
  2. Anak yang mulai bisa berjalan mudah terkena infeksi atau juga tertular oleh penyakit-penyakit lain.
  3. Karena lingkungan yang kurang bersih, sehingga anak mudah sakit-sakitan. Karena sakit-sakitan tersebut, anak menjadi kurang gizi.
  4. Kurangnya pengetahuan orang tua terutama ibu mengenai gizi. Kurang gizi yang murni adalah karena makanan. Seorang ibu harus dapat memberikan makanan yang kandungan gizinya cukup. Tidak harus mahal, bisa juga diberikan makanan yang murah, asal kualitasnya baik. Oleh karena itulah seorang ibu harus pintar-pintar memilihkan makanan untuk anak.
  5. Kondisi sosial ekonomi keluarga yang sulit. Faktor ini cukup banyak mempengaruhi, karena jika anak sudah jarang makan, maka otomatis mereka akan kekurangan gizi.
  6. Selain karena makanan, anak kurang gizi bisa juga karena adanya penyakit bawaan yang memaksa anak harus dirawat,misalnya penyakit jantung dan paru-paru bawaan.

Sedangkan menurut situs macampenyakit.com bahwa penyebab paling utama anak kekurangan gizi adalah  karena kurangnya asupan makanan yang masuk dalam tubuh.

Akibat Anak Kekurangan Gizi

Menurut dr Elvina Karyadi, M.Sc, Ph.D, SpGK, seorang ahli gizi sekaligus sebagai Direktur Micronutrient Initiative Indonesia (MII). menyatakan bahwa anak yang gizinya tidak terpenuhi akan memiliki :

  1. Daya tahan tubuh yang lebih rentan terhadap penyakit.
  2. Pertumbuhan fisik mereka juga akan lebih lambat.
  3. Anak akan mudah sekali terkena berbagai macam penyakit.
  4. Kalau sudah terkena penyakit,anak akan sembuh dalam waktu yang lama.
  5. Dengan demikian kondisi ini juga akan mempengaruhi perkembangan intelegensi anak.

Sedangkan menurut situs healthinformation.name  bahwa akibat yang timbul dari anak kekurangan gizi, pada umumnya anak akan mengalami  yaitu :

  1. Anemia (kurang darah) menyebabkan lesu, lekas lelah, pusing, kurang bersemangat, pucat dan mudah sakit serta sulit atau tidak dapat berkonsentrasi.
  2. Kekurangan Kalori dan Protein (KKP) yang dapat menjadikan lamban dalam berpikir, lamban bertindak atau tidak responsif serta cepat lelah karena ketersediaan energi yang tidak cukup untuk menyuplai kebutuhan tubuh.
  3. Kekurangan vitamin B1 dalam makanan sehari-hari yang menyebabkan menurunnya nafsu makan, kesemutan, daya ingat menurun, daya konsentrasi menurun dan apabila berlanjut dapat menyebabkan kelemahan otot dan daya kerja syaraf serta bisa berujung pada menderita penyakit beri-beri

Adapun menurut situs macampenyakit.com bahwa anak yang kekurangan gizi akan mengakibatkan yaitu :

  1. Anak terganggu fungsi pertumbuhan (akan terkena stunting/kerdil/cebol).
  2. Produksi tenaga pada anak akan berkurang.
  3. Menurunnya daya pertahanan tubuh anak.
  4. Menghambat perkembangan struktur dan fungsi otak si anak.
  5. Menimbulkan perilaku tidak tenang karena merasa lapar.

Upaya yang Harus Dilakukan

Bagi anak yang sudah mengalami kekurangan gizi, sebagai orang tua harus melakukan  upaya-upaya  untuk memperbaiki gizi anaknya dengan secara maksimal dan mendayagunakan segala potensi yang dimiliki orang  tua. Adapun upaya-upaya yang harus dilakukan orang tua menurut beberapa sumber adalah :

  1. Memastikan pemenuhan gizi anak sebaiknya dimulai dengan memberikan ASI eksklusif hingga usia 6 bulan. Setelah itu, baru diberi makanan pendamping ASI hingga anak berusia 1 tahun. Setelah 1 tahun ke atas, anak bisa mulai diberikan makanan padat, namun tetap harus memperhatikan porsinya. Jika anak sudah terlanjur melewati tahap emas ini namun ibu merasa belum memberikan gizi yang optimal, maka ibu harus bisa memperbaiki saat anak berusia sekolah hingga remaja. Dengan begitu, anak akan tetap mendapatkan gizi yang ia butuhkan. Saat anak sudah mulai sekolah, anak akan mendapatkan aktivitas fisik yang juga mulai banyak. Mulai dari bermain, sekolah, dan banyak kegiatan lain. Dengan berbagai macam kegiatan ini, selalu berikan makanan untuk anak dengan memerhatikan gizinya. Berikan menu sayur dan buah-buahan dalam menu makannya setiap hari, selain itu berikan juga susu. Namun jangan sampai porsi yang diberikan berlebihan, ini justru akan menimbulkan risiko anak menjadi obesitas saat remaja. Oleh karena itu, ibu harus bijak memilih porsi yang cukup untuk anaknya.
  2. Meningkatkan pengetahuan orang tua mengenai gizi.
  3. Melakukan pengobatan kepada si anak dengan memberikan makanan yang dapat menjadikan status gizi si anak menjadi lebih baik. Dengan demikian, harus dilakukan pemilihan makanan yang baik untuk si anak. Makanan yang baik adalah makanan yang kuantitas dan kualitasnya baik. Makanan dengan kuantitas yang baik adalah makanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan si anak. Misalnya, memberi makanan si anak berapa piring sehari adalah sesuai kebutuhannya. Dan akan lebih baik jika memberikan vitamin dan protein melalui susu. Bagi keluarga yang tidak mampu, bisa menyiasatinya, misalnya mengganti susu dengan telur. Kemudian, makanan yang kualitasnya baik adalah makanan yang mengandung semua zat gizi, antara lain protein, karbohidrat, zat besi, dan mineral.
  4. Belajar untuk membuat MODISCO. MODISCO (Modified Disco) adalah minuman bernilai gizi tinggi, mudah dicerna, kaya kalori dan protein. Modisco terdiri dari bahan-bahan lokal yang mudah diperoleh dan dibuat serta dapat diolah dalam beraneka ragam masakan dan minuman.
  5. Upaya yang terakhir adalah dengan mengobati penyakit-penyakit penyerta.

Tanda –  Tanda Anak Bergizi Baik

Menurut Dr dr Saptawati Bardosono Sekjen Persatuan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI) bahwa untuk mengetahui secara garis besar apakah anak kita termasuk bergizi baik atau tidak. Ada 10 TANDA UMUM ANAK BERGIZI BAIK yang harus di perhatikan oleh orang tua yaitu :

  1. Bertambah umur, bertambah padat, bertambah tinggi.

Anak dengan asupan gizi baik akan mempunyai tulang dan otot yang sehat dan kuat karena konsumsi protein dan kalsiumnya cukup. Jika kebutuhan protein dan kalsium terpenuhi, massa tubuh pun akan bertambah dan anak akan bertambah tinggi.

  1. Postur tubuh tegap dan otot padat.

Anak yang memiliki massa otot yang padat dan tubuh tegap didapat adalah ciri anak yang tidak kekurangan protein dan kalsium. Mengonsumsi susu dapat membantu anak mencapai postur ideal kelaknya.

  1. Rambut berkilau dan kuat.

Protein dari daging, ayam, ikan dan kacang-kacangan dapat membuat rambut menjadi lebih sehat dan kuat. Rambut yang sehat dapat melindungi kepala si anak.

  1. Kulit dan kuku bersih dan tidak pucat.

Kulit dan kuku bersih pada anak menandakan asupan vitamin A,C,E dan mineralnya terpenuhi. Makanan yang kaya mineral didapatkan dari kangkung, bayam, jambu biji, jeruk, mangga dan lainnya.

  1. Wajah ceria, mata bening dan bibir segar.

Mata yang sehat dan bening didapat dari konsumsi vitamin A dan C seperti tomat dan wortel. Bibir segar didapat dari vitamin B, C dan E seperti yang terdapat dalam wortel, kentang, udang, mangga, jeruk.

  1. Gigi bersih dan gusi merah muda.

Gigi dan gusi sehat dibutuhkan untuk membantu mencerna makanan dengan baik. Untuk itu, asupan kalsium dan vitamin B pun diperlukan.

  1. Nafsu makan baik dan buang air besar teratur.

Nafsu makan baik dilihat dari intensitas anak makan, idealnya yaitu 3 kali sehari. Buang air besar pun harusnya setiap hari agar sisa makanan dalam usus besar tidak menjadi racun bagi tubuh yang dapat mengganggu nafsu makan.

  1. Bergerak aktif dan berbicara lancar sesuai umur.

Anak aktif atau mungkin cerewet dan banyak bertanya sebenarnya adalah tanda yang baik. Namun sebaiknya perhatikan setiap ucapannya, apakah sesuai umurnya atau tidak.

  1. Penuh perhatian dan bereaksi aktif.

Fokus pada satu hal adalah hal yang sulit dilakukan anak, terutama anak yang aktif. Tapi jika dia sudah bisa menyelesaikan sesuatu, itu tandanya ia sudah bisa melatih perhatian dan kemampuan fokusnya.

  1. Tidur nyenyak.

Setelah beraktivitas sepanjang hari, tubuh anak perlu istirahat (tidur) selama 8 jam sehari. Tidur dibutuhkan agar tubuh dapat berkembang dengan baik. Untuk membuatnya tidur nyenyak, buatlah perutnya kenyang terlebih dahulu.

Dengan mengetahui persoalan gizi pada anak sebagaimana yang di uraikan di atas, ternyata sungguh begitu vitalnya gizi untuk anak. Mari perangi gizi buruk pada anak di lingkungan keluarga kita. Sayangi anak dan utamakan kepentingan anak demi keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara. Anak merupakan generasi yang akan melanjutkan estafet keberadaan suatu bangsa dan negara. Di tangan anak-anak Indonesialah, bangsa dan negara kita akan selalu eksis dan unggul di tengah-tengah peradaban dunia manakala anak-anak kita tidak mengalami kekurangan gizi. Hidup Anak Indonesia! Jayalah Anak Indonesia!

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Pengurus PAC GP ANSOR Jatibarang Brebes Jawa Tengah. Pondok Pesantren Mahadut Tholabah Babakan Lebaksiu Tegal 1994-2000. MTs N Model dan MAN Babakan Lebaksiu Tegal 1994 - 2000. D2 PAI STAI Cirebon (A.Ma). S1 PAI STAI Bakti Negara Slawi Tegal (S.Pd.I). S2 PAI UNWAHAS Semarang (M.Pd.I).

Lihat Juga

UNICEF: Di Yaman, Satu Anak Meninggal Setiap 10 Detik

Figure
Organization