Pembangunan Ketahanan Keluarga dalam Kebijakan Nasional Masih Terabaikan

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PKS, Ledia Hanifah Amalia saat menjadi pembicara di Focus Group Discussion (FGD) RUU Ketahanan Keluarga di ruang pleno Fraksi PKS, Jakarta, Senin (22/6). (IST)

dakwatuna.com – Jakarta. Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI memandang pembahasan tema peran keluarga yang terintegrasi dengan pembangunan nasional masih terabaikan. Pembahasan tentang pembangunan selalu menitik-beratkan hanya pada dua objek saja, yaitu individu dan masyarakat.

“Terabaikannya peran keluarga dalam pembangunan berdampak pada maraknya kasus kekerasan terhadap anak, kenakalan remaja, narkoba, radikalisme, hingga memudarnya semangat nasionalisme,” kata Wakil Ketua Komisi VIII yang juga anggota Fraksi PKS DPR RI Ledia Hanifah Amaliah, dalam siaran persnya kepada dakwatuna.com, di Jakarta, Selasa (23/6).

Menurut Ledia, kasus-kasus tersebut merupakan salah satu indikasi rapuhnya kondisi keluarga Indonesia.

“Sejatinya keluarga adalah institusi utama dan pertama dalam pembangunan SDM,” jelas legislator asal daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat 1 yang meliputi Kota Bandung dan Cimahi. (abr/dakwatuna)

Seorang suami dan ayah
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...