Topic
Home / Berita / Nasional / Kerap Adu Pukul Saat Rebutan Makanan, Banyak Pengungsi Rohingya Alami Kerusakan Gigi

Kerap Adu Pukul Saat Rebutan Makanan, Banyak Pengungsi Rohingya Alami Kerusakan Gigi

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Pemeriksaan Gigi para pengungsi Rohingya di Aceh.  (rena/rz)
Pemeriksaan Gigi para pengungsi Rohingya di Aceh. (rena/rz)

dakwatuna.com – Aceh. Setelah berbulan-bulan terombang ambing di tengah lautan, sebagian besar pengungsi Rohingya yang kini terdampar di Aceh mengalami masalah dengan kesehatan, salah satunya adalah kesehatan gigi.

Salah satu penyebabnya ternyata karena mereka kerap adu pukul ketika berebut makanan dengan sesama pengungsi.

“Para pengungsi ini berbulan-bulan di lautan, mereka kekurangan makanan. Jika ada bantuan makanan datang, mereka berebut sampai berkelahi. Dan dari hasil pemeriksaan hari ini, ternyata ada banyak pengungsi yang giginya rusak justru karena terpukul saat berebut makanan,” ungkap Herlan Wilandariansyah, Koordinator Relawan RZ, Rabu (03/06/15).

Untuk mengatasi masalah tersebut, RZ (Rumah Zakat) bekerjasama dengan (CSF) Cita Sehat Foundation kembali melakukan aksi layanan kesehatan untuk pengungsi Rohingya di Kuala Langsa, Aceh yang kali ini difokuskan pada  pemeriksaan kesehatan gigi.

IMG-20150602-WA0049IMG-20150602-WA0046

RZ menerjunkan 6 orang dokter gigi dan 5 paramedis untuk aksi ini. Layanan yang diberikan berupa pemeriksaan gigi, pembersihan karang gigi, pemberian obat untuk gigi yang rusak, mencabut gigi dan konsultasi seputar kesehatan gigi.

“Banyak pengungsi yang mendaftar untuk pemeriksaan kesehatan gigi. Rata-rata keluhannya sakit gigi dan mulut. Setelah dicek, kebanyakan gigi yang rusak akibat  pukulan pengungsi lain saat berkelahi berebut makanan di kapal. Selain itu, banyak juga yang giginya membusuk karena memang tidak pernah dibersihkan selama berbulan-bulan,” jelas Ratna, dokter Relawan RZ.

Pada hari Selasa (02/06) tim medis RZ berhasil melayani 61 pengungsi Rohingya. Pemeriksaan dihentikan pada pukul 05.00 waktu setempat, karena faktor pencahayaan yang kurang di lokasi pengungsian. Selain memberikan pemeriksaan kesehatan, Relawan RZ juga memberikan 2 baskom besar sirih untuk membantu kekuatan gigi para pengungsi.

“Sebenarnya masih banyak pengungsi yang ingin memeriksakan giginya. Tapi karena sudah sore dan gelap, jadi kami terpaksa hentikan. Semoga besok kami bisa melanjutkan aksi kembali,” pungkas Herlan. (rena/rz/sbb/dakwatuna)

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Lihat Juga

Muslim Rohingya Bisa Berdamai dengan Nasibnya, Kapan?

Figure
Organization