Topic
Home / Berita / Silaturahim / GP Ansor Gelar Pesantren Kilat Persiapan Masuk PTN di Berbagai Kota

GP Ansor Gelar Pesantren Kilat Persiapan Masuk PTN di Berbagai Kota

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Santri di Surabaya, peserta Pesantren Kilat (Sanlat) Bimbingan Pasca Ujian Nasional (BPUN) yang digelar oleh GP Ansor selama sebulan sejak Senin (11/5/2015).  (Abdul Hady JM)
Santri di Surabaya, peserta Pesantren Kilat (Sanlat) Bimbingan Pasca Ujian Nasional (BPUN) yang digelar oleh GP Ansor selama sebulan sejak Senin (11/5/2015). (Abdul Hady JM)

dakwatuna.com – Surabaya. GP Ansor menggelar Pesantren Kilat (Sanlat) Bimbingan Pasca Ujian Nasional (BPUN) dalam rangka persiapan masuk perguruan tinggi negeri 2015 di beberapa kabupaten/kota, Jum’at (29/5/2015).

Pada kegiatan Sanlat BPUN tersebut juga digelar video conference. Sebanyak 69 santri peserta Sanlat BPUN Surabaya, tampak girang. Bertempat di Pondok Pesantren An Nur, jalan Karah Agung 9 Surabaya, mereka saling bertegur sapa melalui Video Conference dengan para santri lain di 11 kota di Indonesia.

Video Conference itu digelar di Kantor Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor di Jakarta. Hadir dalam acara tersebut Menristek Dikti M Nasir, Mendikbud Anies Baswedan, dan Ketua Umum PP GP Ansor Nusron Wahid.

Peserta Sanlat yang melakukan video conference itu yakni dari Surabaya, Jombang, Malang, Ngawi, Kudus, Semarang, Karanganyar, Yogyakarta, Cirebon, Bandung, Serang dan Pontianak.

Para santri itu saling berkenalan setelah menyimak arahan dan motivasi dari M Nasir, Anies Baswedan, dan Nusron Wahid.

Koordinator Sanlat BPUN Surabaya, Abdus Salam mengatakan, para peserta Sanlat BPUN Surabaya ini telah mengikuti bimbingan intensif dalam rangka persiapan masuk Perguruan Tinggi Negeri, sejak Senin (11/5/2015) lalu, dan berlangsung selama satu bulan.

Program Sanlat BPUN adalah hasil kerja sama GP Ansor dan Yayasan Mata Air. Program ini, menurut Salam, bertujuan untuk mengantarkan sebanyak mungkin kader muda NU bisa kuliah di PTN favorit di Indonesia.

Didampingi para pembina, Arif, Syafril dan Anas, Salam menegaskan, para peserta bidak hanya diberikan bimbingan selam satu bulan, mereka juga akan terus dipantau hingga sukses masuk PTN.

“Setelah sukses masuk PTN, nanti kita juga kawal. Sehingga mereka diharapkan menjadi bibit-bibit kader NU di kampus,” tegas wakil ketua PW GP Ansor Jawa Timur ini.

Salam menambahkan, selama satu bulan selain dibekali sejumlah materi oleh para tutor, para peserta juga mengikuti pengajian kitab, berjamaah dan aktivitas keagamaan lainnya seperti para santri di pondok pesantren pada umumnya.

“Ya mereka jadi santri sementara selama satu bulan. Makanya namanya santri kilat, jadi pengasuhnya juga kiai kilat,” ujarnya berkelakar. “Jadi, saya ini juga kiai, tapi kiai kilat,” selorohnya seraya tersenyum. (ahjm/dakwatuna/hdn)

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lihat Juga

Meneguhkan Pesantren Tanpa Rokok

Figure
Organization