Istrimu Teman Seperjuanganmu

Ilustrasi. (flickr.com/photos/muslimpage)

dakwatuna.com – Istri shalihah idaman bagi setiap pria sebagaimana suami shalih idaman bagi setiap wanita. Istri shalihah adalah aset terbesar bagi sang suami. Karena melalui rahimnya akan lahir keturunan-keturunan yang shalih dan shalihah. Merekalah yang akan melanjutkan perjuangan kedua orang tuanya, merekalah yang akan menjaga nama baik kedua orang tuanya, merekalah yang akan senantiasa mendoakan kedua orang tuanya dan merekalah peninggalan berharga setelah kedua orang tuanya kembali ke haribaan Sang Ilahi. Selain itu, istri shalihah adalah motivator bagi sang suami saat dia mulai patah semangat, sebagai pegangan saat dia mulai tak tentu arah dan pelipur lara saat dia menelan kekecewaan.

Setiap orang sukses, pasti di belakangnya ada istri shalihah yang selalu mendukung dan mendoakan dalam setiap langkahnya. Kesuksesan Nabi Muhammad saw dalam mengemban amanah suci sebagai penyampai risalah, tak lepas dari dukungan istrinya, yaitu Khadijah. Kesuksesan Umar bin Al Khaththab dalam mengemban amanah sebagai Khalifah, juga tak lepas dari dukungan istrinya yang shalihah. Dan banyak lagi para tokoh yang meraih kesuksesan, tak lepas dari perjuangan istri-istri mereka. Namun tak mudah mempunyai pendamping hidup yang bisa kita jadikan sebagai teman seperjuangan. Banyak orang-orang di sekitar kita gagal dalam membina rumah tangga bahkan sampai berakhir di ujung perceraian.

Setiap orang pasti mendambakan seorang istri yang bisa memahami keadaan suaminya, seorang istri yang bisa menjadi teman, tempat curahan hati bagi sang suami. Tapi, sayangnya tak banyak orang yang memahami bagaimana cara membimbing istri agar mendapatkan predikat shalihah. Kadang kita (para suami) cenderung egois, menuntut istri agar menjadi wanita shalihah, namun kita sendiri tak pernah berpikir bagaimana supaya kita menjadi suami yang shalih.

Ada beberapa tips yang harus dilakukan oleh seorang suami agar istrinya menjadi istri yang shalihah, istri yang membuat bidadari surga cemburu melihatnya, di antaranya:

  1. Mengajarkan Ilmu Agama

Ilmu agama adalah pondasi utama dalam membina rumah tangga agar tercipta keharmonisan di dalamnya yang dihiasi dengan cinta dan kasih sayang. Karena itu, seorang suami setidaknya harus lebih banyak memahami tentang ilmu agama, baik yang berkaitan dengan masalah ubudiyah ataupun yang berkaitan dengan masalah amaliyah dalam kehidupan sehari-hari. Dan seandainya dia belum juga paham tentang agama, maka dia wajib bertanya kepada para pakarnya agar dia bisa memberikan pelajaran agama kepada istrinya. Lalu jika hal ini tidak memungkinkan bagi dirinya, maka dia harus mengizinkan istrinya keluar rumah guna menuntut ilmu agama. Karena melalui agama kita bisa memahami hak-hak suami dan istri. Sesuai dengan sabda Rasulullah saw, “Agama adalah nasihat.

” (HR. Muslim)
  1. Doa

Di samping usaha yang maksimal, kita sebagai orang yang beriman juga dianjurkan untuk berdoa. Semakin tinggi keimanan seorang muslim, semakin sering dia memanjatkan doa. Karena doa adalah pengakuan seorang hamba, bahwa dirinya tidak mempunyai kekuatan apapun untuk mewujudkan keinginannya tanpa adanya pertolongan dari Allah swt. Demikian juga dalam membimbing seorang istri.

Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra, dari Nabi saw, beliau bersabda,

إِذَا أَفَادَ أَحَدُكُمْ امْرَأَةً أَوْ خَادِمًا أَوْ دَابَّةً فَلْيَأْخُذْ بِنَاصِيَتِهَا وَلْيَقُلْ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهَا وَخَيْرِ مَا جُبِلَتْ عَلَيْهِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا جُبِلَتْ عَلَيْه.

Apabila salah seorang dari kalian mendapatkan istri atau pelayan atau hewan tunggangan, hendaklah dia memegang ubun-ubunnya dan berdoa ‘Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu akan kebaikannya serta kebaikan karakternya, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya serta keburukan karakternya’.”

  1. Bersikap lemah lembut

Sesuai dengan fitrah wanita, sikap lemah lembut adalah cara terbaik dalam membimbingnya agar menjadi istri yang shalihah dan bisa dijadikan sebagai teman seperjuangan. Sikap temperamen hanya membuat seorang istri akan merasa terpojok dan tak menemukan solusi dalam dirinya, sehingga hal ini tak jarang akan mengganggu kejiwaannya. Bahkan cara seperti ini tidak akan pernah menyelesaikan masalah yang terjadi dalam rumah tangga.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, dia berkata: Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka apabila dia menyaksikan sesuatu, hendaklah dia berkata baik atau diam. Berwasiatlah kepada wanita dengan baik, karena wanita itu tercipta dari tulang rusuk, dan tulang rusuk yang paling bengkok adalah bagian atasnya. Jika engkau memaksa untuk meluruskannya, maka engkau akan mematahkannya. Namun jika engkau membiarkannya, maka dia akan tetap bengkok.” (Muttafaq Alaih)

Jika kita mampu melakukan tiga hal di atas insya Allah kita bisa membimbing istri kita menjadi wanita yang lebih baik, wanita yang bisa berkontribusi untuk membangun dan memperkokoh agama kita. Umar bin Al Khaththab ra berkata, “Anugerah terbesar yang Allah berikan kepada kita setelah iman adalah istri shalihah.”

 

 

Blega Bangkalan Madura.
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...