Topic
Home / Narasi Islam / Sosial / Finger Print pun Belum Sepenuhnya Mampu Mendisiplinkan Para Guru

Finger Print pun Belum Sepenuhnya Mampu Mendisiplinkan Para Guru

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (Januarita Sasni)
Ilustrasi. (Januarita Sasni)

dakwatuna.com – Kata disiplin sudah tidak asing lagi kita dengar di telinga kita. Tapi dalam lembaga kependidikan masih jarang kata disiplin itu terdengar. Kedisiplinan merupakan sesuatu yang harus dimiliki oleh seorang guru. Disiplin dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting peranannya, disiplin memang sangat terasa berat untuk dilakukan jika kita tidak terbiasa melakukannya. Makanya perlu adanya pembiasaan untuk melakukkannya. Dalam kata disiplin tersemat kata patuh di dalamnya, yaitu dorongan yang timbul dalam pribadi seseorang untuk mematuhi dan menaati apa yang telah ditetapkan.

Kata disiplin inilah yang masih jarang kita jumpai di pribadi seorang guru. Guru itu sebagai suri teladan bagi siswa-siswanya. Hadir ke sekolah ataupun pulang sekolah dengan tepat waktu masih merupakan sesuatu yang agak susah diterapkan.

Hadirnya absensi sidik jari “finger print” dengan harapan agar para guru bisa disiplin lagi dalam bekerja, ternyata belum bisa mencapai apa yang diharapkan. Mesin yang dibuat oleh manusia ini, hanya dijadikan sebagai formalitas belaka. Dengan pengetahuan yang dimiliki oleh guru, mesin sidik jari itupun dapat di setting sesuai kebutuhan jadwal sekolah. Mesin itu menurut saya masih tak mampu mendisiplinkan para guru, tak mampu mendisiplinkan jadwal sekolah.

Datang ke sekolah melakukan finger print, mengajar, memulangkan siswa sebelum jadwal yang ditetapkan dan ikut pulang bersama siswa setelah itu kembali lagi ke sekolah hanya untuk melakukan finger print. Bahkan ada men-setting finger printnya dengan jadwal yang memang sesuai dengan yang ditetapkan tapi melakukan finger print lebih awal. Ada juga yang hanya sekadar datang untuk sidik jari setelah itu pulang dan kembali lagi pada saat tiba waktu sidik jari untuk pulang. Sebenarnya apa yang akan diperoleh oleh guru dengan hadirnya mesin ini? mungkin dari segi ketepatan waktu dalam melakukan sidik jari yah sudah bagus tapi apa konstibusinya untuk lingkungan pendidikan? Apakah sikap disiplin itu memang benar timbul dari diri seorang guru?

Finger print memang hanyalah sebuah alat, alat yang digunakan untuk sedikit bisa mendisiplinkan, yah kembali lagi itu hanyalah sebuah alat. Kalau bukan seorang guru yang menyadari perlunya sikap disiplin itu, secanggih apapun alat yang digunakan tidak akan mampu mengubah sikap guru jika bukan guru itu sendiri yang memiliki dorongan dalam dirinya untuk membiasakan untuk berdisiplin.

 

 

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Lihat Juga

Program Polisi Pi Ajar Sekolah, Pengabdian Polisi Jadi Guru SD dan TK

Figure
Organization