Topic
Home / Berita / Internasional / Asia / Ledakan Bom di Masjid Al-Qatif, Netizen Tuduh Iran

Ledakan Bom di Masjid Al-Qatif, Netizen Tuduh Iran

Ledakan bom di Masjid Ali bin Abi Thalib di Al-Qatif. (alriyadh.com)
Ledakan bom di Masjid Ali bin Abi Thalib di Al-Qatif. (alriyadh.com)

dakwatuna.com – Riyadh. Seeorang meledakkan bom di Masjid Ali bin Abi Thalib, Provinsi Al-Qatif, Arab Saudi. Sebanyak 21 orang tewas, dan 97 lainnya menderita luka-luka. Di antara korban, anak kecil berumur 6 tahun.

Menurut saksi mata, seperti dilansir Asharq Al-Awsat, Sabtu (23/5/2015) hari ini, teroris tersebut masuk ke dalam masjid, dan menutup pintunya rapat-rapat pada rakaat kedua shalat Jumat. Kemudian dia meledakkan dirinya setelah masuk ke tengah-tengah barisan jamaah shalat.

Namun demikian, opini publik, terutama di kalangan netizen, tuduhan banyak diarahkan kepada Iran sebagai yang berada di balik peristiwa sadis ini. Netizen tidak hanyak melemparkan tuduhan, tapi juga menyertakan alasan-alasannya.

Melalui hashtag #تفجير_إرهابي_في_القطيف (#serangan_teroris_ Al-Qatif), yang dalam beberapa jam saja telah mencapai 350 ribu tweet, netizen menumpahkan kemarahannya.

Misalnya seorang akademisi, Ahmed Rashid bin Said, menulis, “Perlawanan negara kita terhadap proyek Syiah Iran bukan tanpa harga. Ledakan di Al-Qatif ini sudah diduga sebelumnya setelah Saudi menyerang pemberontak Syiah Hutsi di Yaman, dan membantu perjuangan di Suriah. Tidak mengapa, ini hanyalah gerakan keras sebelum kematian.”

Saeed Shahrani menulis, “Hal yang sama telah dilakukan Iran di Irak dan Libanon. Iran meledakkan bom di masjid-masjid untuk menimbulkan kericuhan dan pertikaian.”

Dai dan pemikir Islam, Muhsen Al-Awajy, mengatakan, “Meledakkan tempat ibadah adalah kejahatan yang tidak dikenal dalam Islam. Cara seperti ini adalah buatan Zionis dan Syiah. Masih ingatkah ancaman Brigjen Ahmadreza Pourdastan kemarin, akan ada ledakan di Riyadh?”

Aktivis HAM Aljazair, Anwar Malek, berkomentar, “Intelijen Iran pernah melakukan aksi teror terhadap pemeluk Syiah di Irak untuk mempersatukan mereka melawan Sunni. Itulah yang mungkin mereka inginkan di Saudi dan tempat lainnya.”

Jurnalis Mesir, Gamal Sultan, berpendapat, “Orang-orang yang melakukan kejahatan ini ingin Saudi disanksi. Ini yang kita rasakan beberapa hari ini dari pernyataan-pernyataan Iran, mereka ingin mendapatkan alasan untuk membalas.” (msa/dakwatuna)

Sumber: Aljazeera

Redaktur: M Sofwan

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Ketua Studi Informasi Alam Islami (SINAI) periode 2000-2003, Kairo-Mesir

Lihat Juga

Di Hadapan Ivanka Trump, Tun Mahathir Kecam Keras Amerika Serikat

Figure
Organization