dakwatuna.com – Berlin. Christope Struck, salah seorang penyiar radio DW Jerman mengatakan, dibatalkannya pertemuan Ketua Parlemen Jerman Norbert Lammert dengan presiden As-Sisi merupakan bentuk penghinaan secara protokoler. Menurutnya langkah Lammert sudah tepat, itu menjadi pesan pentingnya mengembalikan demokrasi di Mesir.
Struck lalu menulis di salah satu artikelnya di laman radio DW, bahwa Lammert sebenarnya mendukung hubungan baik yang terjalin antara Eropa dengan Mesir, dan melihatnya sebagai negara yang memiliki posisi strategis, namun ia melihat Mesir sekarang tidak berada dalam sistem demokrasi.
Seperti dilansir laman Islammemo.cc, Kamis (21/5/2015) penyiar radio ternama di Jerman ini sepakat dengan apa yang dilakukan ketua parlemen Jerman, ia bahkan menyebut Mesir sekarang dipimpin oleh pimpinan kudeta As-Sisi sehingga kekacauan terjadi di mana-mana dan merusakan tatanan demokrasi yang ada. (msy/imo/dakwatuna)
Redaktur: Muh. Syarief
Beri Nilai: