Monster Sombong

Ilustrasi – Sifat sombong (blogspot/muslimmulia)

dakwatuna.com – “Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Maka orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat, hati mereka mengingkari (keesaan Allah), sedangkan mereka sendiri adalah orang-orang yang sombong. Tidak diragukan lagi, sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang sombong. (Q.S An-Nahl ayat 22-23).

Seperti halnya minder, sombong akan menghancurkan kamu. Tahu kenapa? Ini dia penjelasannya.

Sombong adalah sifat di mana seseorang merasa lebih dibandingkan dengan yang lain, entah itu pada harta, pada ilmu, atau pun pada status sosialnya. Sifat ini akan menutup hatinya dari segala bentuk nasihat, padahal manusia itu buta tanpa nasihat.

Sombong akan menjauhkan seseorang dari rasa syukur, karena dia merasa apa yang dia punya tidaklah mampu memuaskannya, dia haus akan sesuatu yang lebih, dan menggunakan apa pun agar mendapatkannya.

Sombong akan membuat seseorang itu gampang sekali meremehkan orang lain, terkadang perbuatan atau perkataan orang yang sombong bisa menyakiti hati lawan bicaranya. Seolah-olah dialah yang paling benar, paling berhak, dan paling menguasai suatu hal. Kamu tentu pasti tidak suka kan berteman dengan orang sombong? Begitu juga dengan orang lain, mereka tentu juga tidak suka berteman dengan kamu jika kamu berlaku seperti itu.

Waduh, ribet banget ya bahasanya? Tapi kamu belum puyeng atau mual-mualkan membacanya? Kalo belum berarti kamu masih bisa dong lanjutin perjalanan, mangat ya bro!

Pernah dengar kisah Fir’aun dalam Alquran kan? Itu lho kisah raja Mesir yang memerintah dengan sesuka hatinya. Pada masa kekuasaannya masyarakat Mesir sangat teraniaya, ia memerintah dengan sangat kejam sekali. Setiap masyarakat yang tidak mau memenuhi keinginannya akan disiksa.

Suatu ketika si Raja Mesir ini bermimpi tentang suatu hal, ia sangat khawatir dengan mimpinya tapi tak mengerti apa maksudnya. Hingga dipanggilah seorang ahli tafsir mimpi untuk menjelaskan maksud dari mimpinya. Fir’aun pun terkejut setelah mengetahui apa arti dari mimpinya itu. Di dalam takwil mimpi dijelaskan bahwa suatu hari nanti akan ada seorang pemuda yang berpegang teguh pada kebenaran menentang semua perbuatan Fir’aun yang lalim dan aniaya dan menghancurkan Fir’aun serta pengikut-pengikutnya. Maka karena takwil mimpi itulah Fir’aun memerintahkan rakyatnya untuk membunuh semua bayi laki-laki yang dilahirkan. Pembunuhannya pun dilakukan secara kejam, yakni bayi itu dikubur hidup-hidup.

Tapi Allah Sang Maha Memutuskan telah membuat rencana lain dan kendak Allah tentu saja berlaku. Tanpa diketahui oleh Fir’aun, seorang bayi laki-laki dari desa terpencil di Mesir pun lolos dari hukumannya. Bayi itu adalah Nabi Musa a.s.

Musa a.s dilahirkan oleh seorang wanita bersahaja disebuah desa di Mesir. Ibunya memilih cara menghanyutkan Musa kecil ke Sungai Nil menggunakan sebuah peti untuk menghindari Musa dari bahaya ancaman pembunuhan Raja Fir’aun.

Nabi Musa a.s yang dihanyutkan itu ternyata didapati oleh Aisyiah, wanita berhati lembut dan penyanyang. Aisyiah membawanya ke tempat tinggalnya dan membesarkannya. Aisyiah sendiri adalah istri Fir’aun. Dia menjadi wanita yang sangat dicintai Fir’aun dan dituruti segala kehendaknya. Sampai kehendaknya untuk merawat Musa pun tak terbantahkan oleh Fir’aun. Dan Fir’aun sama sekali tak menyangka bahwa kelak Musa lah anak laki-laki yang menghancurkan segala kezalimannya.

Nah sampai di sini apakah kamu masih bingung dan bertanya-tanya di mana letak kesombongan Fir’aun itu ya? Gini aja deh, singkat cerita Fir’aun mengaku bahwa dirinya adalah Tuhan. Widiih serem ya! Manusia ngaku Tuhan itukan sombong tingkat internasional.

Kenapa dia takut akan mimpinya dan takut semua kekuasaannya musnah? Karena ia beranggapan bahwa dengan tahtanya dia bisa hidup abadi, dengan hartanya ia bisa memerintah sesuka hati. Merendahkan orang lain dan merampas hak-hak rakyatnya. Raja zalim ini takut jika dia suatu saat akan mati seperti manusia lainnya dan meninggalkan segala perniagaan yang telah diusahakannya selama ini, hingga dia mengkultuskan dirinya sebagai makhluk abadi dan tak akan pernah mati.

Kesombongan yang ada dalam hati Fir’aun menutup semua nasihat baik yang datang padanya. Dia semakin menjadi-jadi menganiaya rakyatnya dengan menaikan pajak dan memahalkan harga barang di pasar. Siapa yang berani membantah akan disiksanya. Sayangnya Fir’aun lupa bahwa sesungguhnya ada Allah di atas segalanya yang tentu tidak akan membiarkan begitu saja apa yang dilakukan Fir’aun. Hingga dia pun mendapatkan balasan yang setimpal, yakni dibenamkan di laut merah bersama pengikutnya saat berusaha mengejar Nabi Musa a.s.

Tidak satu kebaikan pun yang bisa kita dapatkan dari sifat sombong. Kenapa begitu? Ada beberapa alasan yang bisa membantumu menemukan jawabannya.

  1. Karena sombong itu akan membuat kamu menjadi makhluk nomor satu dalam daftar pencarian sebagai makhluk yang paling ingin dijauhi. Mau dibegitukan? Islam selalu memberi isyarat bahwa umatnya harus tetap dalam koridor kesahajaan. Seberapa melimpahnya harta yang kamu punya, seberapa bekennya kamu di kalangan teman-teman, atau seberapa pintarnya kamu dalam menguasai ilmu pengetahuan, maka tetap itu tidak ada apa-apanya dari apa yang Allah SWT punya dan Allah SWT ciptakan. Buat apa sih sombong-sombong? Toh kalau mati juga bakalan dikuburin. Nggak ada tu dalam sejarah orang yang sombong udah mati bisa hidup lagi. Malahan pas masih hidup dapat umpatan dari orang lain supaya cepat mati, ya kan?
  2. Karena sombong itu menghantarkanmu pada sifat-sifat yang tidak terpuji lainnya, seperti kikir, culas, dan dengki. Kenapa bisa ya? Begini jalurnya, sifat sombong yang melekat dalam diri seseorang biasanya akan menjadikan orang itu selalu ingin lebih dibandingkan yang lain, merasa memiliki banyak hal dibandingkan dengan yang lain hingga melunturkan sisi di mana dia seharusnya juga peduli pada orang lain. Demi mempertahankan predikat yang disandangnya, semisal ‘orang kaya’, maka ia cenderung akan mati-matian untuk terus dan terus menumpuk hartanya, memperlihatkan pada banyak orang bahwa semakin hari ia semakin kaya. Padahal seharusnya tidak demikian. Dan seperti kisah Fir’aun di atas, ia akan sangat takut bila ada orang yang menyainginya. Akibatnya ia selalu merasa iri dan dengki terhadap kemajuan orang lain, bahkan berusaha sebisanya meruntuhkan keberhasilan yang telah orang peroleh. Nah, coba kamu cari baiknya kesombongan itu ada di mana?
  3. Karena sombong itu sangat merugikan diri kamu sendiri. Gimana tidak? Semua orang yang berada didekatmu akan merasa kamu itu orang yang tidak butuh dengan orang lain, akibatnya mereka akan menarik diri untuk berteman denganmu dan menjauhimu. Yakin bisa hidup sendirian? Pernah bertanya mengapa sombong itu dilarang? Karena sombong itu adalah sifat setan, tidak ada baiknya jika dipraktekkan dalam hidup. Status kita di mata Allah SWT itu sama, yakni hamba-Nya, hanya iman dan taqwalah yang menjadi jenjang pembeda di antara kita, dan itu cuma Allah SWT saja yang tahu persis berapa derjat perbedaannya.
  4. Karena sombong itu membawa malapetaka untuk orang lain. Loh kok bisa ya? Kamu yang sombong kenapa orang lain yang rugi? Masa’ tak merasa bahwa setiap kesombongan yang kamu munculkan walau sekecil apa pun dalam berinteraksi dengan orang lain membuat orang tak enak hati denganmu? Akibatnya kamu sering diperbincangkan, digosip sana gosip sini. Sungguh perbuatan itu membuat orang lain juga ikut merugi. Jadinya membicarakan kamu yang tidak-tidak. Mau dibegitukan? Kalau tidak, jangan sombong lagi ya!

 

Mahasiswi Psikologi Unand. Ingin menjadi penulis inspiratif. Saat ini sedang menggarap satu buku nonfiksi bergenre psikologi, dan 2 novel.
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...