Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Tentang Amanah

Tentang Amanah

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi (Sumber: http://portalintelektualjpans.blogspot.com)
Ilustrasi (Sumber: http://portalintelektualjpans.blogspot.com)

 dakwatuna.com – Dan Katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS. At-Taubah ayat 105)

Amalan kita dalam menjalankan amanah adalah salah satu bentuk ikhtiar kita kepada Allah. Amanah yang datang kepada kita harus disyukuri, karena dengan anamah itu merupakan salah satu cara Allah untuk menjaga hamba-Nya agar selalu produktif. Ciri-ciri manusia yang produktif itu adalah orang yang selalu bekerja. Amanah adalah bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Jadi, syukuri amanah yang kita emban saat ini.

Akan ada suatu masa di mana kita tidak mempunyai amanah, sehingga pada waktu itu kita akan merasa mempunyai banyak waktu kosong, namun tidak ada hal produktif yang mengikat kita yang harus dikerjakan. Kita pada waktu itu membutuhkan sebuah amanah untuk dikerjakan agar kita bisa menjadi produktif, namun kita tidak mempunya wadah untuk itu, jika sekarang kita mempunyai amanah, maka jalankanlah dengan maksimal.

Definisi amanah yang benar itu adalah ketika kita bisa bermanfaat bagi orang lain dengan amanah yang kita lakukan. Kita harus mengajak diri ini untuk terus bergerak. Allah, Rasul dan orang beriman lainnya yang akan melihat pekerjaan kita. Allah dan Rasulullah akan menjadi saksi atas pekerjaan yang kita lakukan, karena pekerjaan kita adalah untuk menjayakan Islam. Kita bekerja karena Allah dan Allah lah yang akan menilai pekerjaan kita, karena Ia Maha Tahu.

Ketika kita meyakini setiap pekerjaan kita dilihat oleh Allah, maka kita akan lebih bersungguh-sungguh dalam bekerja karena kita ingin memberikan yang terbaik untuk Allah, walaupun tidak diketahui oleh manusia lainnya. Tujuan kita hanya untuk mendapatkan keridhoan Allah dan penilaian terbaik oleh Allah. Di samping itu semua kita juga akan lebih berhati-hati bertindak di muka bumi ini, karena setiap pekerjaan kita dilihat oleh Allah dan akan diputarkan di hari akhir nanti di hadapan manusia-manusia lainnya. Sehingga marilah kita berupaya untuk memaknai setiap amanah yang kita emban dengan sebaik-baiknya, agar amanah ini bisa menuntut kita ke jannah-Nya.

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Mahasiswi Ilmu Kesejahteraan Sosial UI angkatan 2012. Suka melakukan kegiatan yang berhubungan dengan pengabdian masyarakat. Peserta Rumah Kepemimpinan Regional 1 Jakarta, angkatan VII.

Lihat Juga

Berbakti Pada Bunda tak Mengenal Waktu

Figure
Organization