Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Tumpukan Faedah di Balik Duka (untuk Ihsan Boarding School)

Tumpukan Faedah di Balik Duka (untuk Ihsan Boarding School)

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Pondok Pesantren Al Ihsan Boarding School habis terbakar tengah malam tadi, Selasa (12/5/15).
Pondok Pesantren Al Ihsan Boarding School habis terbakar tengah malam tadi, Selasa (12/5/15).

dakwatuna.com –  “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar,  (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Innaalillaahi wainnaa ilaihi raajiuun”.  Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk”. (QS Al-Baqarah:155 – 157).

            Beberapa hari yang lalu Allah turunkan cobaan kepada saudara/i kita berupa kobaran api yang menghanguskan bangunan Ponpes IBS, banyak cara sang Khalik mengambil kembali sesuatu yang dititipkan, di antaranya musibah kebakaran. Dua orang santri meninggal dalam peristiwa itu. Konon sebelum kejadian dua santri tersebut mengikuti Talaqqi (pengajian hafalan quran), subhanallah Allah sayang kepada mereka, Allah panggil mereka dalam keadaan yang baik yaitu keadaan yang sebelumnya mereka menghafal serta mempelajari kalamNya. Tenanglah di sana duhai syuhada.

Ketahuilah bersama bahwa tidaklah Allah memberikan cobaan kepada hambaNya melainkan bukti cinta Allah kepada hamba tersebut. Karena semakin kuat keimanan seseorang maka semakin berat pula cobaan yang Allah berikan, ibarat sebuah bangunan semakin tinggi bangunan tersebut maka semakin kuat angin yang menerpanya. Tapi perlu digarisbawahi bahwa Allah tidak menguji suatu kaum melainkan sesuai dengan kesanggupannya, Allah berikan cobaan kepada saudara/i kita ini karena Allah tahu mereka adalah orang-orang yang mampu memikul cobaan di pundak-pundak mereka sehingga tangisan mereka bukanlah tangisan penyesalan, bukan tangisan sedih karena kehilangan harta mereka, namun tangisan karena hati yang penuh takut dan harap kepada Zat yang menciptakan. Peristiwa ini merupakan bukti sayang Allah kepada saudara/i kita yang belajar, mengajar serta mengabdi di Ponpes IBS. Oleh karenanya Allah katakan “Sampaikanlah kabar gembira itu kepada orang-orang yang sabar “.

Menapaki kehidupan yang serba fana ini senantiasa dihadapkan dengan keadaan bahagia atau sengsara. Kedua keadaan itu berubah silih berganti sesuai dengan kehendak Allah. Lihatlah dengan hanya hitungan jam bahkan menit semua yang tak pernah kita bayangkan terjadi, musibah datang di saat mereka terlelap, saat mereka merebahkan tubuh mereka akibat penatnya aktivitas di siang hari. Sungguh rencana Allah lebih indah.

Rasulullah Saw bersabda: “Sungguh menakjubkan  keadaan seorang mukmin. Segala keadaan yang dialaminya sangat menakjubkan. Setiap takdir yang ditetapkan Allah bagi dirinya merupakan kebaikan. Apabila dia mengalami kebaikan, dia bersyukur, dan hal itu merupakan kebaikan baginya. Dan apabila dia tertimpa keburukan, maka dia bersabar dan hal itu merupakan kebaikan baginya”. Benarlah bahwa hanya orang yang beriman yang mampu menyikapi perubahan yang terjadi, perubahan dari bahagia sengsara begitu pula sebaliknya. Karena mereka meyakini ada kebaikan bahkan setumpuk kenikmatan di balik musibah yang menimpa, ada hikmah di setiap ujian, kemudian mereka paham bahwa ujian atau musibah adalah suatu hal yang pasti menimpa jiwa hamba Allah, terlebih hamba yang memiliki keimanan yang kokoh layaknya saudara/i kita yang mengabdi di Ponpes IBS.

Sejenak merenungi nasehat Ibnu Qayyim rahimahullah, beliau berkata : ” Kalau tidak karena cobaan dan musibah dunia, niscaya manusia terkena penyakit kesombongan, ujub (bangga diri), dan kekerasan hati. Padahal sifat -sifat ini merupakan kehancuran baginya di dunia maupun di akhirat. Di antara rahmat Allah, kadang manusia tertimpa musibah yang menjadi pelindung baginya dari penyakit – penyakit hati dan menjaga kebersihan’ ubudiyahnya. Maha Suci Allah yang merahmati manusia dengan musibah dan ujian.”

Terakhir, penulis ucapkan turut berduka cita untuk saudara/i IBS, kita adalah orang-orang pilihan Allah, pundak-pundak kita adalah pundak yang kuat memikul musibah yang akan mengangkat derajat di sisiNya, sehingga kelak kita akan dikumpulkan bersama Rasulullah dan para sahabat sekaligus orang-orang yang shaleh setelah beliau.

 

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Alumni STMIK Hangtuah Pekanbaru Prodi Teknik Informatika. Pengajar Di Yayasan Tahfidz Andesta Pekanbaru Penulis di Beberapa Koran

Lihat Juga

Meneguhkan Pesantren Tanpa Rokok

Figure
Organization