Topic
Home / Narasi Islam / Ekonomi / Main Saham Itu Sama Seperti Berjudi

Main Saham Itu Sama Seperti Berjudi

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.

Sahamdakwatuna.com – Sudah menjadi tren lama di Indonesia di mana orang-orang yang punya modal namun tidak tahu peruntukannya ke mana maka seseorang tersebut akan memutar uangnya di pasar modal dengan harapan pengembalian yang cepat dari selisih margin harga saham yang didapat. Tercatat sudah bahwa 70 persen perekonomian Indonesia berputar pada sektor uang (pasar modal) dan menempatkan 20 persen sisanya di sektor rill. apakah cara ini memang yang paling baik dan sudah sesuai degan syariat islam yang berlaku?

Kesalahan berpikir

Tujuan utama seseorang menanam sahamnya dalam pasar modal adalah untuk berinvestasi. Sedang yang dimaksut dengan investasi adalah menanamkan sejumlah modal dengan mengharap keuntungan di masa depan. Dalam kasus pasar modal investasi yang dilakukan dengan cara membeli saham sebuah perusahaan terbuka, pembagian keuntungan dari investasi tersebut dilakukan pada akhir tahun dan dinamakan pembagian dividen atau sisa hasil keuntungan pada pemilik saham.

Ada kesalahan berpikir yang terdapat pada masyarakat Indonesia maupun dunia saat ini, mereka lebih senang untuk membeli saham untuk kemudian dijual kembali pada saat harga saham itu naik. Mereka membeli saham melalui perantara sekuritas sebagai broker (perantara jual beli saham) dan kemudian dijual saat harga saham yang mereka beli lebih tinggi dari pada harga beli awal mereka. Dari selisih harga beli dan jual itulah para pemain mendapat keuntungan mereka.

Coba kita pikir kembali apakah hal ini ada yang sama dengan togel, judi bola ataupun judi judi lain yang sejenis? Tentu saja jawabannya ada, ketiganya mengandung ketidak pastian alias mengandung unsur spekulasi di dalamnya. Pemain saham akan membeli saham yang harganya rendah namun dilihat berprospek cerah ke depannya. Mereka akan melihat kecendurngan harga saham hari sebelumnya.

Manfaat

Rasulullah SAW bersabda:

“sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain”. (al-hadist)

Berdasar hadist di atas kita diberi pencerahan bahwa manusia yang paling baik adalah manusia yang bisa memberi kebermanfaatan terhadap sesamanya, namun dari ulasan mengenai orang yang bermain di pasar modal menimbulkan pertanyaan apakah manfaat yang ia berikan kepada orang lain?

Tentu saja tidak ada, dengan melakukan cara spekulasi seperti itu ia hanya memutar uang untuk dirinya sendiri, tidak ada tenanga kerja yang terserap dan tentu saja tidak memberi manfaat pada orang lain. Sebaliknya jika kita punya uang 100 juta maka lebih baik kita buka sektor usaha nyata yang dapat menyerap tenaga kerja secara nyata, itulah yang namanya memberi kebermanfaatan bagi sesama.

Jadi masih mau main saham? Sebagai seorang muslim yang taat pastilah kita harus mengikuti apa apa yang diperintahkan dan menjauhi apa apa yang dilarang.

Dalam surah Al Baqarah: 219 yang artinya “Mereka bertanya kepadamu tentang khamr dan judi. Katakanlah, “Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya…….”

Lantas mengapa hal-hal tersebut dilarang? Perbuatan tersebut dilarang karena Allah tahu bahwa jika manusia melakukan perbuatan itu kerugian yang didapat jauh lebih besar dari manfaatnya. Larangan mengenai perbuatan ini terdapat dalam Qs Al Maidah 3, yang artinya:

“Mengundi nasib dengan anak panah, adalah kefasikan.”

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (4 votes, average: 3.00 out of 5)
Loading...

Lihat Juga

Menjual BUMN Lewat Kebijakan Holding Sektor Pertambangan

Figure
Organization